Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga Ahad, 16 Maret 2014 masih berada di Riau. Dia memantau upaya pemadaman api yang membakar hutan di provinsi tersebut. SBY memimpin langsung penanganan beberapa titik kebakaran. Sekitar pukul 15.00 WIB, SBY amemberikan pengarahan kepada semua kalangan, termasuk para pengusaha hutan dan perkebunan.
Langkah yang ditempuh SBY, yaitu mengerahkan pasukan militernya membantu tim pemadam yang sudah sebulan kewalahan menjinakkan api. Berikut ini hasilnya.
Jarak pandang akibat asap di Riau pada Ahad pukul 10.00 WIB mulai membaik dibandingkan sebelumnya yaitu 2 kilometer. Dumai 800 meter, Padang 800 meter. Menurut SBY, keberhasilan ini berkat modifikasi awan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Melalui modifikasi ini kemarin hujan cukup merata terjadi di Rohil, Dumai, Rohul, Pekanbaru, Kampar, Kuansing, Inhu dan Pelalawan. Hotspot dari satelit NOAA18 pada Ahad pagi berjumlah 3 titik: Bengkalis 2 dan Rohil 1 titik. Hotspot satelit Aqua/Terra (MODIS) pada hadi yang sama Riau 171 titik, tersebar di Bengkalis 24, Inhil 32, Meranti 28, Pelalawan 9 dan Siak 78.
Satuan Tugas udara juga berhasil melakukan 60 kali water bombing di daerah cagar biosfer Giam Siak Kecil. Pagi ini, Senin 17 Maret 2014, sebanyak 9 helikopter dikerahkan untuk water bombing, 2 pesawat Hercules TNI Angkatan Udara dan 1 Cassa untuk hujan buatan di Riau.
Satuan Tugas darat sudah pula memadamkan lahan seluas 15.837 hektare dari total lahan yang terbakar seluas 19.538 hektare. Areal yang terbakar lebih dari luas angka tersebut karena beberapa tempat belum dapat dijangkau. Hal ini akibat dari sulitnya medan dan tidak adanya air.
Menurut SBY, upaya pemadaman terus dilakukan baik dari darat, udara dengan water bombing dan hujan buatan. Untuk penegakan hukum, hingga kemarin kepolisian setempat menangani 40 kasus, 60 tersangka, 7 penyelidikan, 33 penyidikan, 5 orang buron. Menyidik 1 perusahaan berinisial PT NSP.(Baca: TNI Kerahkan 1.800 Pasukan ke Riau)
Panglima TNI Jenderal Moeldoko geram mendengar keterlibatan oknum prajurit dalam pembakaran dan pembalakan liar di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Bengkalis, Riau. Moeldoko mengatakan, "Saya akan habisi prajurit yang terlibat pembakaran dan pembalakan liar. Pasti..!," kata dia di Posko Penanggulangan Bencana Asap, Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Ahad, 16 Maret 2014.
Moeldoko menyebutkan, keterlibatan prajurit dalam kasus illegal loging dan pembakaran lahan merupakan pelanggaran keras. Menurut dia, pembakaran lahan yang menimbulkan kabut asap merupakan suatu kejahatan kemanusian. Sebab, ribuan warga terkena dampak buruk terpapar asap. Kesehatan masyarakat terganggu, aktifitas pendidikan dan perekonomian lumpuh. "Sekali lagi ada prajurit saya terlibat dalam masalah ini, akan saya tindak tegas," ujarnya.
Yang dimaksud oknum TNI Angkatan Darat itu adalah Sersan Mayor SD. Tersangka ini merupakan pemain lama dalam kasus illegal loging, yang ditangkap oleh Detasemen Polisi Militer Pekanbaru di Medan. "Saat ini sudah kami tahan, penyidik masih mendalami penyelidikan untuk mengetahui keterlibatan pihak lain," kata Komandan Denpom Mayor CTM, Tugino, kepada wartawan.(Sumber : Yahoo/Tempo)