Jakarta - Meski sempat terseok-seok menjalni bisnis pembuatan pesawat, langkah PT Dirgantara Indonesia di jagat penerbangan tidak bisa disepelekan. Sejak berdiri pada 1976, PT Dirgantara Indonesia semula bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara. Selama itu, perusahaan telah menyelesaikan pesanan 362 unit pesawat untuk keperluan domestik dan luar negeri.
Direktur Niaga PTDI Budiman Saleh mengatakan ratusan pesawat itu memiliki berbagai tipe. Diantaranya CN 235, CN 295, NC212, NBO 105, NAS 332, Dolphin, NAS 330 dan Bell 412. Adapun N250 yang sempat menjadi kebanggaan di bawah naungan Mantan Presiden BJ Habibie, Budiman mengatakan belum sempat mengembangkannya ke skala produksi. Musababnya krisis ekonomi menyebabkan proyek ini dihentikan pada 1998 lalu. "Kalau misalnya sekarang diproduksi lagi, masanya sudah lewat. Pesaing-pesaing dan teknologinya sudah baru. Ketika dulu memang paling bagus pada zamannya," kata dia, di Bandung, Jumat 14 Februari 2014.
Adapun untuk saat ini PTDI lebih banyak mempromosikan pesawat NC 212 dan CN 235 nya. Perseroan per tahunnya memiliki kapasitas membuat enam pesawat untuk masing masing tipe tersebut. Ke depan perusahaan berambisi membuat pesawat berjenis N219. Pesawat ini sekelas dengan Twin Otter dan C 212 dengan kapasitas penumpang 19-20 orang. Beberapa maskapai diantaranya Lion Air, menurut Budiman, sudah menyatakan minatnya. "Baru bisa terbang sekitar 2016 atau 2017," katanya.
Berikut jumlah pesawat yang terlah dibuat dan dijual PTDI :
- CN 235: 60 pesawat
- CN 295: 5 pesawat
- NC212: 102 pesawat
- NBO 105: 122 pesawat
- NAS 332: 20 pesawat
- Dolphin: 2 pesawat
- NAS 330: 11 pesawat
- Bell 412: 40 pesawat