“Dia (Singapura) tidak mencabut undangan bagi Panglima TNI atau kepala staf. Tetapi anak buah saya tidak hadir, ngapain gue ke sana,” katanya di JCC, Selasa (11/2).
Ia menjelaskan Singapura tidak puas dengan pemberian nama Usman dan Harun di kapal Angkatan Laut Indonesia. Negara tersebut pun melakukan tindakan sepihak dengan membatalkan undangan tak hanya kepada Wamenhan tetapi 100 orang perwira yang direncanakan hadir.
Panglima TNI pun ambil sikap dengan menolak hadir dalam acara tersebut. Ia juga mengaku tidak sakit hati dengan pembatalan tersebut “Biasalah itu. Saya juga pulangkan prajurit Australia, biasa saja,” katanya.
Panglima pun menegaskan persoalan penamaan kapal laut Indonesia adalah urusan dalam negeri yang tidak berhak dicampuri oleh negara lain. Penamaan tersebut pun tidak ada maksud lain seperti membuka luka lama antara Indonesia dengan Singapura.
“Saran saya gak usah dikembangkan lagi. Harapan saya hubungan bilateral Indonesia dan Singapura tidak berubah untuk sementara ini,” katanya. (Sumber : Republika)