BANDUNG - PT Pindad mengemukakan hingga saat ini 90% kebutuhan pengadaan alat tempur tank dan panser masih dipasok dari luar negeri.
Dirut Pindad Adik Avianto Soedarsono meminta bantuan pemerintah dalam rangka mengoptimalkan kemampuan perusahaan dalam pengadaan senjata strategis panser dan tank.
“Kemampuan kami telah teruji dalam pengadaan panser 6×6 yang dipesan Kementerian Pertahanan beberapa waktu lalu. Sehingga sangat tepat kalau Pindad dioptimalkan lagi sebagai industri pertahanan dalam negeri,” katanya dalam sambutan acara Menggagas BUMN PT Pindad dalam konsep pembuatan kendaraan tempur kanon kavaleri TNI AD di Bandung, hari ini.
Dia mengemukakan konsep pembangunan kekuatan TNI AD yang diarahkan kepada tercapainya kekuatan pokok minimum, memang cukup memadai dari sisi kuantitas.
Akan tetapi, kondisi alat pertahanan TNI AD itu jauh dari memadai dari sisi kualitas. “Kondisinya sangat memprihatikan karena anggaran terbatas,” ujarnya.
Adik mengatakan salah satu penyebabnya akibat sokongan anggaran ke industri pertahanan sangat minim.
Oleh karena itu, semua pihak termasuk Pindad akan berupaya terus mencarikan solusi dalam optimalisasi pertahanan dalam negeri, sekaligus mengurangi ketergantungan dari pasokan asing.(Sumber : Bisnis Jabar)