Pemerintah Amerika Serikat Hibahkan Pesawat Tempur F-16

NUSA DUA, Bali - Pemerintah Amerika Serikat akan memberikan bantuan hibah kepada Indonesia berupa pesawat tempur jenis F-16 sebanyak 24 unit.

“Pemerintah Amerika Serikat akan memberikan bantuan pesawat tempur dalam upaya meningkatkan peralatan militer pemerintah Indonesia,” kata Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel di Nusa Dua, Bali, Kamis.

Dia mengatakan pihaknya telah menyediakan pesawat tempur F-16 tersebut untuk negara-negara yang memerlukan. Namun kali ini memang diperuntukkan untuk Indonesia.

“Kesepakatan pemerintah kami untuk memberikan F-16 dalam bentuk hibah sebanyak 24 unit. Sedangkan bantuan enam unit tambahan lagi bisa diambil suku cadangnya untuk pemeliharaan pesawat lain,” katanya di sela-sela pertemuan “Bali Democracy Forum (BDF)” IV.

Ditanya kapan realisasi bantuan pesawat tempur itu, Scot Marciel menjanjikan segera menyerahkan pesawat tersebut.

“Namun hingga saat ini masih harus ada pembicaraan lebih lanjut antara pemerintah Indonesia dengan kami. Kalau itu sudah selesai maka pesawat tersebut segera dikirim ke Indonesia,” ucapnya.

Menyinggung mengenai bantuan hibah oleh Pemerintah AS dibanding membeli pesawat baru produk lain, kata dia, mungkin dengan pesawat ini biayanya jauh lebih murah, termasuk juga biaya pemeliharaannya.

“Kami rasa dengan pesawat tempur F-16 tersebut biaya pemeliharaan atau perawatanya jauh lebih murah ketimbang harus membeli produk baru,” katanya.

Untuk negara Indonesia, kata dia, sudah seharusnya memiliki pesawat tempur yang canggih, karena wilayah ini cukup luas dan strategis.

“Maka harus memiliki peralatan tempur yang bagus untuk menjaga dan mempertahankan bangsa dan negara,” kata Scot Marciel.

Demokrasi ke arah perekonomian
Amerika Serikat mendukung proses percepatan demokrasi di negara-negara berkembang dalam upaya pencapaian perekonomian yang lebih baik.

“Kami sangat mendukung proses percepatan demokrasi di dunia, salah satunya Indonesia,” kata Wakil Menteri Perdagangan Amerika Serikat Francisco J Sanchez di Nusa Dua, Bali.

Menurut dia, melalui pertemuan ini akan terjalin hubungan dan saling bertukar pikiran antarnegara peserta dalam mewujudkan sistem demokrasi di masing-masing negaranya.

“Masing-masing delegasi negara peserta saling menyampaikan pendapatnya bagaimana penerapan demokrasi di negara tersebut,” katanya.

Dia mengatakan, dalam kesempatan delegasi Amerika juga akan memberikan presentasi terkait implementasi yang diterapkan selama ini.

“Kita sudah menerapkan sistem demokrasi selama lebih kurang 250 tahun, namun demikian pihaknya terus meningkatkan sistem tersebut agar lebih baik,” kata Francisco yang didamping Dubes AS untuk Indonesia Scot Marciel.

Selain itu, kata dia, kesempatan yang baik ini juga akan dimanfaatkan untuk mempromosikan perdagangan, termasuk juga nilai-nilai ekonomi kepada peserta BDF.

“Kita harapkan hubungan demokrasi yang adil akan membawa dampak atau berpengaruh terhadap nilai-nilai ekonomi di dunia. Karena itu kita berharap penerapan demokrasi akan semakin dirasakan oleh masyarakat luas,” ucapnya.

Karena itu, kata dia, pihaknya juga menjalin kemitraan terhadap pengusaha dan pemerintah Indonesia di antaranya dalam upaya mendorong iklim investasi, bidang energi dan lingkungan, mendorong kerja sama usaha kecil dan menengah, wirausaha serta kerja sama dibidang informasi teknologi.

Menyinggung potensi perdagangan antara Amerika dengan Indonesia, kata dia, saat ini sudah berjalan baik.

“Semisal produk-produk kerajinan dari Indonesia masih banyak dibutuhkan warga negara kami. Maka dari itu peluang masuk produk Indonesia sangat besar,” katanya.(Sumber : Bisnis Jabar)