Dana untuk perbaikan 30 pesawat itu belum tercantum dalam APBN 2011.
Jakarta - Kementerian Pertahanan dan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membahas rencana hibah 30 pesawat F-16 dari Amerika Serikat. Hibah itu merupakan bagian dari program Excess Defence Article (EDA).
"Hibah ini lewat EDA, memberikan 30 pesawat. Sebanyak 28 pesawat merupakan F-16 block 25, sedangkan dua pesawat merupakan block 15," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di gedung DPR, Jakarta, Rabu 21 September 2011.
Menurut dia, pemberian hibah itu sudah mendapat persetujuan dari Kongres Amerika. "Kongres sudah aprove, sekarang tinggal bagaimana kami upgrade, perbaiki. Frame kami perbaiki, avionik dan engine diperbaiki serta upgrade," ujarnya.
Kini, Kemenhan dan DPR masih membahas anggaran untuk perbaikan pesawat-pesawat hibah tersebut. "Jadi, pemerintah dan DPR harus setuju," katanya.
Menurut Purnomo, dana untuk memperbaiki 30 pesawat hibah itu belum dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011. Anggaran Kemenhan sebesar Rp2,48 triliun pada APBN 2011 juga belum termasuk perbaikan pesawat ini. "Tidak ada itu," kata dia.
Purnomo juga mengatakan, Komisi I DPR juga akan ke Amerika untuk membicarakan masalah hibah itu. "Komisi I kan juga ke Amerika. Pembicaraan mereka dengan kongres juga akan dilakukan, karena setiap pelepasan aset dari mereka juga harus dengan persetujuan kongres," kata dia. "Itu kami juga terima kasih." (Sumber : Viva News)