Rantis milik TNI ini dapat digunakan di medan yang berat seperti tanjakan terjal, jalan licin ataupun jalan yang berlumpur. (Foto: Puspen TNI)
Jakarta - Tentara Nasional Indonesia berhasil menciptakan prototipe kendaraan taktis dengan tenaga penggerak empat roda 4x4, untuk dikembangkan dan digunakan mendukung tugas pokok TNI.
Kepala Subdinas Materiil Utama (Kasubdismatut) Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) Kolonel Kav Rihananto selaku Kepala Pelaksana Kegiatan (Kalakgiat) Rantis 4 x 4 TNI menyerahkan prototipe itu kepada Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan kendaraan tersebut dapat digunakan di medan yang berat seperti tanjakan terjal, jalan licin ataupun jalan yang berlumpur.
"Beberapa negara telah mengadopsi kendaraan taktis 4 x 4 untuk kepentingan militernya seperti AS (HUMVEE), Italia (IVECO), China (DongFeng Hummvee), Spanyol (EURO VAMTAC), Brazil (AV-VB4 RE 4 x 4 GUARA), Peancis (SHERPA) dan beberapa negara lainnya," tuturnya.
Rihananto memaparkan cara kerja dari kendaraan 4 x 4 adalah mesin dihubungkan dengan differensial tengah ("transfer case") yang membagi tenaga ke roda belakang dan roda depan. Karena pada saat menggunakan penggerak empat roda, penggunaan energi lebih tinggi.
"Biasanya penggerak empat roda hanya digunakan pada saat dibutuhkan saja, dengan mengaktifkan melalui tombol atau tuas tertentu," ucapnya, menjelaskan.
Rihananto menambahkan kendaraan taktis yang dimiliki itu masih dibuat dari beberapa komponen dari beberapa produk seperti CJ-7 (USA), BEIJING (China), ISUZU OZ (Jepang), KIA KM-420 (Korea), LANDROVER (Inggris), UAS (Rusia) dan OVERLAND (Inggris) buatan 1979 -1981.
"Konsekuensi dari keanekaragaman tersebut berdampak terhadap rumitnya pengoperasionalan dan pemeliharaan, termasuk tukar alih suku cadang, sehingga berpengaruh juga terhadap biaya pemeliharaan satuan," ujarnya
Untuk mengantisipasi hal tersebut maka dibentuklah kelompok kerja TNI guna mewujudkan suatu prototipe kendaraan taktis 4 x 4 yang dapat mengakomodasi kebutuhan operasional satuan-satuan manuver maupun untuk kepentingan pengamanan TNI.
"Selain itu pula diharapkan ke depan terdapat keseragaman/standarisasi kendaraan taktis TNI. Mengacu kepada konsep `Minimum Essential Forces` (MEF) diharapkan TNI pada 2014 dapat memenuhi kebutuhan alutsista dengan prioritas produksi dalam negeri serta dalam rangka kemandirian alutsista," ucap Rihananto.
Ia menambahkan, pembuatan prototipe kendaraan taktis TNI juga melibatkan mitra industri yakni PT. Autocar, PT. Pindad, PT. Yudistira, PT. Petrodrill, PT. Gajah Tunggal, PT. Krakatau Steel, PT. Pilar Mas Kursindo, PT. Indo Pulley Perkasa dan PT. Alam Indomesin Utama.
"Tampilan Rantis 4 x 4 tetap mengacu pada filosofi Hummvee USA, karena terbukti cukup tangguh, stabil dan flexible," tutur Rihananto.(Sumber : Antara)