Ardava.com


Home » » Pangdam Tuding OPM Tembaki Helikopter TNI-AD

Pangdam Tuding OPM Tembaki Helikopter TNI-AD

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Jumat, 05 Agustus 2011



MI-17
Beberapa Teknisi dari Penerbad sedang memeriksa Helikopter MI-17 TNI-AD setelah di berondong Tembakan Oleh OPM


JAYAPURA - Teror penembakan terus saja, terjadi bukan hanya masyarakat sipil dan anggota TNI saja yang ditembak, Helikopter TNI AD jenis MI-17 yang dipakai untuk mengevakuasi anggota TNI Pratu Fana Suhandi anggota Yonif 753/AVT yang tewas tertembak di Tingginambut (2/8) kemarin malah tertembak di Puncak Senyum, Kabupaten Puncak Jaya.

Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Erfi Triasunu saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos membenarkan Heli milik TNI AD itu tertembak di kawasan Puncak Senyum, Puncak Jaya.

Jenderal bintang dua ini geram dengan aksi tindakan tak bertanggung jawab itu, dia menuding pelakunya adalah kelompok sipil bersenjata TPN/OPM, pasalnya saat ini pihaknya tengah melaksanakan bhakti sosial TNI.

Untuk itu Pandam XVII/Cenderawasih ini menegaskan akan mengejar siapapun pelaku yang membawa senjata, entah itu TPN/OPM ataukah orang tak dikenal (OTK).

"Yang jelas siapa pun pelakunya baik itu TPN/OPM atau OTK yang membawa senjata, kami TNI akan melakukan pengejaran terhadap mereka," katanya.

Erfi Triasunu juga menambahkan kejadian penembakan di Nafri bukan kriminal murni tapi pelakunya adalah TPN/OPM pasalnya tindakan yang dilakukan mereka sudah brutal. "Itu bukan kriminal murni tapi dilakukan oleh TPN/OPM," tambahnya.

Bagaimana dengan Helikopternya? Pangdam Cenderawasih ini mengatakan heli tersebut masih bisa mendarat dengan baik dan tak ada korban akibat penembakan tersebut.

Sementara dari informasi yang diperoleh, tembakan tersebut mengenai dua bagian Heli TNI yakni di bagian bawah tepatnya di samping roda kiri depan di bawah copilot, dan yang kedua tembakan tersebut mengenai bodi pesawat tepatnya di samping kanan dekat engine pesawat.

Panglima juga menyampaikan bahwa pihaknya juga akan terus menyelesaikan kegiatan bakti sosial Tentara Nasional Indonesia (TNI) Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderasih, Papua, walau insiden penembakan terus terjadi.

"Sebab kami hanya ingin membantu pembangunan yang sedang dikerjakan pemerintah, dan juga membantu masyarakat," katanya.

Sementara itu dalam jumpa pers tadi malam Pangdam menjelaskan saat itu heli sedang membantu evakuasi yang terjadi di Ilaga kabupaten puncak serta mengevakuasi korban penembakan di Puncak Jaya. "Namun saat di Puncak Senyum, Heli ditembak oleh sekelompok seperatis bersenjata," terangnya.

"Dimana memang saat heli akan ke daerah Wamena, cuaca berubah awan sedikit gelap. Sebenarnya heli itu sering melewati daerah tersebut. Hanya saat heli terbang rendah tanpa diduga kelompok seperatis tersebut melakukan penembakan," ucapnya.

Pangdam berjanji bhakti sosial akan terus berjalan, walau proses bahkti sosial memiliki gangguan. "Saya sangat menyesali dengan apa yang terjadi terhadap parajurit saya, dan kami turut berduka atas gugurnya salah satu anggota kami," tuturnya.

Panglima mengatakan kejadian yang sering terjadi ini akan menjadi bahan evakuasi oleh TNI, agar kemudian hal serupa tidak akan terulang kembali. "Ya walau kita bisa ketahui sendiri bahwa pihak separatis tersebut menguasai medan sedangkan kita fokus dalam bhakti sosial," tandasnya.

Saat ditanya siapa yang menjadi apelaku dalam penembakan atau gangguan terhadap bhakti social yang dilakukan oleh TNI serta merampas senjata milik TNI/Polri - Panglima menjawab bahwa akita bisa ketahui sendiri bahwa didaerah tersebut masih ada sekelompok sipil bersenjata.

"Saya akui bahwa daerah tersebut merupakan wilayah mereka. Tapi Papua ini juga merupakan wilayah yang saya jaga keamanannya serta menciptakan zona damai. Sedangkan terhadap perampasan senjata, sepertinya mereka ingin memperkuat senjata sehingga mencoba melakukan perampasan," ungkapnya.

"Saya jelaskan kembali, bahwa kita juga melakukan protap kita untuk melakukan pengamanan baik dari cara statis mau pun patroli di pedalaman. Hal ini juga bukan dilakukan di pedalaman tetapi di perkotaan juga dilakukan, baik di kota-kota besar Jakarta sekalipun," tandasnya.

Pangdam menyampaikan bahwa dari kasat pantau pihaknya saat melakukan kontak senjata para kelompok separatis ini berjumlah sampai 15 orang.

"Dimana dari arah kontak senjatanya diduga para kelompok seperatis tersebut memiliki 6 pucuk senjata yang jika melakukan penyerangan dari berbagai titik. Sebab sekali lagi mereka menguasai medan dan sudah terbiasa dengan tempat," katanya.(Sumber : Radar Pekalongan)

Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip



banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]

Flag Counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger