JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Fayakhun Andriadi merasa yakin bahwa kekuatan pokok minimum atau minimum essential force TNI akan terpenuhi selama 2011-2015.
"Saya yakin 'minimum essensial force' (MEF) TNI akan tercapai dalam  rencana strategi pertahanan 2011-1015 sebesar Rp150 triliun, bisa  terpenuhi," kata Fayakhun di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/10).
Ia mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyetujui  MEF tersebut. "Rp93 triliun sudah bisa ditangani oleh pemerintah.  Tinggal Rp57 triliun, dan itu pun sudah ditegaskan akan menjadi  prioritas oleh presiden," kata politisi Partai Golkar itu.
Dia menceritakan, MEF terus menurun dan berimbas pada pertahanan  Indonesia, di mana persenjataan TNI tidak diperbaharui karena anggaran  yang terbatas. "Pertahanan kita mulai menurun sejak TNI dipimpin oleh  Jenderal (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani. MEF menurun hanya karena  Moerdani mengatakan berapapun TNI dikasih dana, TNI siap. Di situlah  mulai terjadi penurunan Alutsista TNI. Sekarang ada target yang harus  diberikan oleh pemerintah kepada TNI soal MEF," kata dia.
Ia menambahkan, dari MEF yang ada, TNI lebih memfokuskan untuk  pembelian kapal perang, kapal selam dan kapal patroli guna memperkuat  dan menjaga wilayah maritim Indonesia. "Kita bukan perang dengan negara  lain tapi untuk menjaga kedaulatan dan menjaga kekayaan alam," kata  Fayakhun.
Ia mencontohkan, pembelian kapal patroli, di mana kapal tersebut  nantinya berisikan anggota TNI AL, Petugas Kementerian Kelautan dan  Perikanan, petugas Bea Cukai, Polisi Air. "Dengan tim gabungan, akan  semakin terkontrol wilayah maritim kita dan mempererat koordinasi antar  instansi. Pencurian terbesar terjadi di laut. Setiap tahun, terjadi  kerugian negara sebesar Rp40 triliun. Kalau pencurian tersebut bisa  diminimalisir, maka bisa digunakan untuk membangun infrastruktur di  negeri ini," ujar Fayakhun.
Terkait dengan pengadaan alutsista bagi TNI, ia menyarankan kepada  Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro agar menggandeng  perusahaan-perusahaan industri kapal yang ada untuk menjadi bagian dari  industri pertahanan. "Menteri Pertahanan harus menggandeng galangan  kapal besar untuk jadi industri pertahanan karena PT PAL tidak akan  mampu bikin kapal perang sendiri," kata dia.
Bila pemerintah tetap mengandalkan PT PAL yang selama ini  memproduksi kapal dinilai tak sanggup membuat kapal sendiri. Ia  menyebutkan, selama ini jika PT PAL diberikan pekerjaan untuk membuat  kapal, maka disubkontrakkan kepada perusahaan lain. "Ada beberapa  perusahaan kapal besar seperti PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari bisa  dimasukkan sebagai industri pertahanan," kata Fayakhun.(Sumber : Media Indonesia)
Home »
Dewan
 , 
Kemhan
 , 
Mabes TNI
 » Komisi I DPR : Kekuatan Pokok Minimum TNI Akan Terpenuhi Selama 2011-2015
Komisi I DPR : Kekuatan Pokok Minimum TNI Akan Terpenuhi Selama 2011-2015
Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Kamis, 07 Oktober 2010
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.


