Indonesia yang berada dijalur persimpangan benua Asia dan benua Australia serta berbatasan dengan negara – negara lain mengharuskan Negara Indonesia melaksanakan suatu pengawasan dan pengamanan yang sangat ketat terhadap keutuhan wilayah nasional yang sering sekali dilanggar, baik melalui media udara maupun laut, sementara berdasarkan kesepakatan Sidang Internasional Maritim Organisation menghasilkan diterimanya usulan – usulan 3 jalur ALKI yang sudah disepakati.
Berdasarkan hasil deteksi radar dan pengamatan dari udara, Satuan – satuan Radar dijajaran Kosekhanudnas I, banyak menangkap penerbangan – penerbangan tak dikenal yang beroperasi dan mengadakan pengamatan didaerah ZEE serta pelanggaran wilayah udara dengan memanfaatkan jalur penerbangan Internasional khususnya yang berasal dari arah selatan. Pelaksanaan penerbangan gelap tersebut dilakukan dengan cara memanfaatkan liputan radar “ Blank Area “ dan “ Gap Area “ serta jalur ALKI guna menghindari tangkapan Radar Hanud yang telah digelar, sehingga memudahkan ruang gerak dari satuan – satuan tempur maupun satuan – satuan intai dari negara yang kurang bersahabat untuk melaksanakan aksi, baik dalam upaya pengamatan melalui udara maupun melaksanakan sabotase terhadap sasaran – sasaran strategis berupa Obyek Vital Nasional.
Untuk menanggulangi kerawanan dan pengamanan Wilayah Udara Nasional serta mencegah terjadinya upaya negara tertentu melakukan link up dengan unsur – unsur yang tidak puas dengan NKRI, serta berupaya untuk menghancurkan obyek vital nasional, pada awal bulan Pebuari 200J sesuai informasi yang didapat secara akurat dan dipercaya, negara perusuh telah melakukan unjuk kekuatan udara yang sangat mencolok dan terus menerus memperkuat kedudukannya dipangkalan Aju dalam rangka mewujudkan kekuatan politiknya untuk menguasai Samudra Hindia, mereka menyusun peta distribusi perekonomian Indonesia, melakukan pengintaian dan pengamatan dengan menggunakan foto udara serta dropping logistik atau infiltrasi melalui udara dibeberapa wilayah yang kaya akan sumber daya alam dan Obyek Vital Nasional.
Informasi data intelejen, bahwa negara “ Kangguru “ yang diperkirakan membantu gerakan kelompok teroris kegiatannya semakin meningkat khususnya disekitar pulau “ Chrismast “ yang diperkuat dengan kapal fregat dan dilengkapi dengan kekuatan udaranya, selain itu juga adanya aktifitas khusus dipantai selatan Jawa Barat yang mempunyai indikasi kuat bahwa aktifitas tersebut merupakan bantuan logistik dan persenjataan dari negara “ Kangguru “ kepada kelompok teroris untuk melaksanakan kegiatan sabotase di wilayah NKRI. Informasi yang sama juga diberikan dari Staf Intel kepada Pangkosekhanudnas I diinformasikankan berdasarkan info dari BAIS TNI ada pesawat sipil negara “ Kangguru “ bermesin 4 akan terbang dengan rute Darwin – Chrismast. Radar / MCC Bandara Suta menangkap Lasa tak dikenal IP pada posisi DG 3459 waktu 06.17 UTC, FL 150, TAS 300 KTS, B 136, Pusat Operasi Sektor I menaikan tingkat siaga 3, kemudian Satuan Radar 211 Tanjung Kait dan Satuan Radar 216 Cibalimbing juga mendeteksi dan menangkap Lasa tak dikenal IP dengan posisi CG 3813 waktu : 06.26 UTC, FL : 100, TAS : 300 KTS, B : 163 dengan pelaksanaan sasaran ke Satuan Radar 211 Tanjung Kait, tingkat siagapun ditingkatkan menjadi tingkat siaga 2 sedangakan identifikasi dari Pusat Operasi Sektor I menjadi tingkat siaga 1.
Panglima TNI kemudian memerintahkan Pangkohanudnas beserta jajarannya untuk segera melaksanakan Operasi Pertahanan Udara Nasional guna menghadapi setiap bentuk ancaman yang menggunakan media udara yang dapat mengganggu kedaulatan negara dengan meningkatkan pengamatan dan pertahanan udara diatas Wilayah Udara Nasional dan menyatakan RO Hanud 09 menjadi PO. Dengan mengerahkan pesawat tempur sergap F- 16 Falcon dari Skadron Udara 3 yang berkedudukan di Lanud Iswahyudi Madiun segera melaksanakan scramble diudara, intersepsi, identifikasi visual, membayang - bayangi dan pengusiran. Apabila tidak dindahkan peringatan tersebut maka pesawat tersebut dipaksa untuk force down di Pangkalan TNI Angkatan Udara terdekat, untuk ini Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma.
Latihan Hanudnas “CAKRA A/09“ dengan moto “ Kosekhanudnas I dan jajarannya melaksanakan Ops Hanud terpadu diwilayahnya dalam rangka memelihara integritas wilayah udara nasional“, dilaksanakan di Jakarta selama 2 hari bertempat di Mako Kosekhanudnas I dan Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. Pimpinan latihan “Cakra A/09“ Pangkosekhanudnas I Marsma TNI J.F.P Sitompul dan Direktur latihan Asops Kosekhanudnas I Kolonel Pnb T. Sembiring Meliala.
Dalam sambutan pada latihan Hanudnas “ Cakra A / 09 “ Panglima Kosekhanudnas I Marsma TNI J.F.P. Sitompul selaku Pimpinan Latihan antara lain dikatakan, dalam menyongsong dinamika perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi yang sangat pesat serta tantangan dimasa depan, dihadapkan pada tugas – tugas TNI yang semakin kompleks sangat dibutuhkan personel – personel yang berkualitas guna mengawaki organisasi TNI. Untuk itu diperlukan Sumber Daya Manusia yang professional sesuai dengan tuntutan tgas dimasa datang
Unsur – unsur yang terlibat dalam latihan “ Cakra A / 09 “ dari Satuan Radar 211 Tanjung Kait, Satuan Radar 216 Cibalimbing Sukabumi, MCC Bandara Suta, Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi Madiun dengan 13 penerbang tempur dengan Komandan Skadron Udara 3 Letkol Pnb. Fajar Adriyanto, Skadron Udara 32 C- 130 Hercules dari Lanud Abd. Saleh Malang dengan 3 penerbang angkut dengan Pilot Kapten Pnb Danu Setiawan sebagai Dansus (unsur bulsi), Skadron Udara 6 dari Lanud Atang Senjaya Bogor dengan Tim SAR dari Yon 467 Paskhas dengan Komandan Suliyono ( pendukung SAR ) serta pendukung dari Lanud Halim Perdanakusuma dibawah pimpinan Letkol Pnb Bayu Indra Permana ( Kasi Opslat ) antara lain , Kasi Base Ops, Kaurdalops, Satpomau dan Pashanlan Lanud Halim Perdanakusuma, dengan jumlah peserta latihan sebanyak 405 personel.(Sumber : Dispen TNI-AU)
Kosekhanudnas I Tangkap Penerbangan Gelap
Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Rabu, 11 Maret 2009
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.