Scaparrotti akan memimpin pasukan NATO dalam situasi hubungan dengan Rusia mengarah kembali pada era Perang Dingin. Secara tegas jenderal yang ditunjuk langsung oleh Presiden AS Barrack Obama ini menegaskan Rusia menjadi satu dari empat ancaman dunia yang harus diwaspadai. Tiga yang lain adalah terorisme, arus pengungsi dan ancaman kolektif untuk Israel. Empat hal itu disampaikan Scaparrotti di depan Komite Pertahanan Kongres AS beberapa waktu lalu.
Pintu dialog sepertinya juga tidak akan dipilih oleh Scaparrotti bahkan dia mencatat dialog dan kerjasama keamanan dengan Moskow “harus tetap terbatas” sampai Rusia mematuhi norma-norma internasional.
AS dan beberapa sekutunya menyalahkan Rusia atas pecahnya perang sipil Ukraina. Tidak mengherankan, Scaparrotti adalah mendukung pengiriman senjata ke Kiev – sebuah langkah yang oleh Rusia dan Jerman telah lama disebut hanya akan membuat situasi makin buruk.
Selama upacara di Markas Besar NATO, Scaparrotti menegaskan, “Kami menghadapi kebangkitan Rusia dan perilaku agresif yang menantang norma-norma internasional.” Dia juga menyebutkan bahwa NATO harus siap “bertarung malam ini jika pencegahan gagal.”
Retorika Scaparrotti berbeda dengan mantan komandan NATO Jenderal Philip Breedlove yang tidak meninggalkan ruang dialog untuk memecahkan kebuntuan antara dua pihak.
“Dengan mengatakan bahwa NATO harus siap ‘bertarung malam ini’ melawan Rusia, panglima tertinggi aliansi telah melebihi pendahulunya dalam menghasilkan histeria militer,” kata Alexey Pushkov, ketua Duma Negara (semacam kongres) Komite Urusan Luar Negeri Rusia mengatakan dalam akun Twitter-nya.
Komandan NATO baru telah mewarisi sebuah aliansi yang melakukan banyak latihan perang, meningkatkan skala dan lingkup, serta mengerahkan perangkat keras militer yang lebih banyak ke Eropa Timur dan Baltik. Kegiatan ini didanai oleh European Reassurance Initiative (ERI).
ERI diluncurkan pada tahun 2014 dalam menanggapi aneksasi Rusia atas Crimea. Anggaran sebesar US$1 miliar pada 2015 sempat turun menjadi US$789 juta pada 2016 tetapi akan melambung menjadi $ 3,4 miliar pada tahun fiskal 2017.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov baru-baru menegaskan pihaknya bersedia untuk mengambil bagian dalam dialog dengan NATO, tren ini menjadi perhatian utama negara.
“NATO telah memberitahu kami bahwa mereka tidak memiliki niat untuk mengambil langkah-langkah yang akan merugikan keamanan Rusia. Namun, jika memang ada niat seperti itu, tapi dengan infrastruktur NATO duduk tepat di depan rumah kami, sepertinya kita kemudian harus fokus pada apa yang kita lihat dengan mata kita sendiri, bukan niat mereka, ” kata Lavrov kepada surat kabar Swedia Dagens Nyheter.
Hal ini terlalu dini untuk memprediksi bagaimana hubungan NATO dengan Rusia akan berkembang di era pasca-Breedlove, tapi Letnan Jenderal AS Guy Swan mengatakan kepada Deutsche Welle bahwa Moskow tidak boleh meremehkan Scaparrotti, yang terakhir menjabat sebagai komandan AS di Korea Selatan.
Sumber : Jejak Tapak