Ardava.com
  • KRI Pati Unus-384 Tabrak Bangkai Kapal Tenggelam
  • Kronologi Karamnya KRI Pati Unus-384
  • Menteri Luhut Belum Mau Komentari Karamnya KRI Pati Unus
  • KRI Pati Unus Karam
  • Denjaka TNI AL Banjir Pujian di Latihan Bersama ASEAN
  • Hendak ke Australia, Pembajak Kapal Tanker Singapura Dicegat TNI AL
  • Ada Laporan Drone Ganggu Penerbangan di Bandara Pekanbaru, TNI AU Siap Tembak
  • APS : Senapan Otomatis Bawah Air Andalan Kopaska TNI AL
  • Dari Van Speijk Hingga Chang Bogo
  • TNI AL Tambah Kapal Patroli Cepat Produksi Dalam Negeri


Home » , , , , , » Menhan : Radikalisme dan Komunisme Tidak Akan Ditolerir

Menhan : Radikalisme dan Komunisme Tidak Akan Ditolerir

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Rabu, 11 Mei 2016

Menhan : Radikalisme dan Komunisme Tidak Akan Ditolerir

Jakarta – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan Pancasila adalah ideologi bangsa dan paham lain seperti radikalisme dan komunisme tidak boleh berkembang di tanah air.

“Kita ini negara apa sih? negara berdaulat, kemudian negara Pancasila. Dari negara Pancasila itu kita bisa melihat yang mana ke kiri, yang mana ke kanan. Dan kita tidak ke kiri dan kanan,” ujar Ryamizard di Jakarta, Selasa (10/5/2016).

Sebagai Menteri Pertahanan, dia tahu pasti ancaman nyata apa yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Beberapa di antaranya adalah terorisme dan radikalisme.

“Yang paham radikal kanan dan kiri, dua-duanya tidak boleh di negara ini. Mereka harus diingatkan berulang-ulang. Kalau tidak, ditangkap saja. Tidak boleh paham itu,” tegas Ryamizard.

“Kemudian musuh. Berkali kali saya katakan, musuh saya adalah musuh negara, musuh negara adalah musuh saya. Saya ingatkan kembali, (PKI) jangan terulang lagi. Ya sudahlah, ini enggak habis-habis. Ini kan masalah dendam, orang bilang PKI oke, tapi jangan ada dendam, kalau ada dendam bagaimana bangsa kita bisa bersatu?,” ujar Ryamizard.

Apabila bangsa tidak bersatu dalam pemahaman ideologi, pihak lain dikhawatirkan akan memanfaatkannya untuk memecah belah kesatuan NKRI.

“Orang luar akan menunggangi untuk membahayakan negara ini. Kita ingatkan berulang-ulang jangan melakukan tindakan itu. Jangan sampai melanggar HAM lagi seperti tahun 65,” ujar Menhan.

“Saya ingatkan pada kelompok tersebut ingat, insyaf. Kalau terjadi apa-apa saya sudah mengingatkan. Mudah mudahan berulang-ulang ingatan saya ini,” ujarnya.

Sumber : Detik, Jejak Tapak
Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip


Hari : Minggu, 16 Maret 2025, Pukul : 23 : 26 WIB
banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger