Ardava.com


Home » , , , , , , , , , , , , , , , , , , , » Gedung Putih Harus Setujui Penjualan Jet Tempur ke Timur Tengah, Atau Disikat Rusia

Gedung Putih Harus Setujui Penjualan Jet Tempur ke Timur Tengah, Atau Disikat Rusia

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Senin, 09 Mei 2016

Gedung Putih Harus Setujui Penjualan Jet Tempur ke Timur Tengah, Atau Disikat Rusia
Pesawat Tempur F-15C Eagle Amerika

Sejumlah senator AS mendukung kesepakatan senilai US$9 miliar untuk menjual jet tempur ke Kuwait, Qatar dan Bahrain yang sudah lama tertunda. Salah satu yang mereka khawatirkan jika penjualan ini terus dipersulit adalah negara-negara Teluk itu akan memalingkan muka ke negara lain, terutama Rusia untuk membeli jet tempur.

Dalam surat bulan lalu, Senator John McCain, Bob Corker, Jack Reed dan Claire McCaskill meminta Presiden Barack Obama untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut.

“Menolak permintaan tidak akan menghalangi negara-negara ini dari rencana untuk membeli pesawat tempur dengan kemampuan canggih dari negara asing, termasuk mungkin Rusia. Amerika tidak harus kehilangan kesempatan untuk memperluas pengaruh di Timur Tengah dan memastikan terus dominasi industri AS dengan menyerahkan lapangan untuk pesaing atau lawan kami, ” tulis para senator yang dikirimkakn kepada The Wall Street Journal.

Menurut artikel itu, kesepakatan termasuk pengiriman jet F-16 yang diproduski Lockheed Martin serta F-15 dan F/A-18 yang dibangun Boeing.

“Kami memahami bahwa permintaan ini harus dipertimbangkan dengan cermat, tetapi keputusan mereka telah tertunda terlalu lama,” tambah surat itu.

Menurut senator, bagian paling penting dari kesepakatan adalah pengiriman ke Qatar dan Kuwait. Pada bulan April, karena keterlambatan Kuwait menandatangani kesepakatan untuk membeli 28 jet tempur Typhoon buatan Eropa.

Sumber militer kepada Wall Street Journal mengatakan kesepakatan ini bernilai sekitar US$ 2 miliar untuk pengiriman Bahrain, US$3 miliar untuk penjualan Kuwait, dan hampir US$4 miliar untuk Qatar.

AS telah menunda kontrak sebagian karena hubungan dengan Israel. Kebijakan Washington mengharuskan untuk mempertahankan keunggulan militer Israel di Timur Tengah dan menghindari penjualan senjata canggih lainnya ke pemain regional lainnya, yang dapat merusak keunggulan negara Yahudi tersebut.

Sumber : Jejak Tapak
Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip



banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]

Flag Counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger