Divisi penerbangan jarak jauh Rusia dianggap telah ada pada tanggal 23 Desember 1914, ketika Kaisar Nicholas II menyetujui pembentukan satu skuadron pesawat bernama ‘Ilya Muromets’ (yang didesain Igor Sikorsky). Sejak saat itu penerbangan jarak jauh merupakan bagian integral dari Angkatan Udara Rusia yang menjadi bagian penting dalam menjaga paritas nuklir.
Di gudang, Rusia memiliki pesawat jarak jauh strategis Tu-160, Tu-95MS dan Tu-22M3 yang memiliki karakteristik unik. Pesawat ini membawa rudal jelajah jarak jauh.Kh-101 yang mampu menyerang target dari jarak 4.500-5.500 kilometer. Hebatnya, rudal ini hanya memiliki tingkat kesalahan 10 meter dari target.
Tu-160Armada penerbangan jarak jauh telah menunjukkan kesiapan dan kemampuannya ketika melakukan serangan udara ke ISIS di Suriah. Mereka terbang sejauh 13.000 kilometer yang dilakukan dengan tiga Tu-160 dan empat tanker Il-78.
Setelah lepas landas dari lapangan udara Olenya di wilayah Murmansk, pesawat ini terbang di atas Skandinavia, Inggris, melalui Selat Gibraltar dan kemudian di atas Laut Mediterania dari barat ke timur setelah itu mereka menyerang sasaran ISIS.
Menurut Wakil Komandan Angkatan Udara Mayor Jenderal Alexander Konovalov, operator rudal strategis Tu-160 dan Tu-95MS menggunakan rudal untuk memukul target. Sedangkan bomber supersonik Tu-22MZ memukul target menggunakan bom presisi.
Tu-95MSSecara umum, penerbangan jarak jauh yang telah berumur 101 tahun berhasil melakukan sejumlah tugas. Kru penerbangan berpartisipasi dalam semua latihan utama, termasuk ‘Center-2015’ dan ‘Combat Commonwealth-2015’.
Selama “Aviadarts 2015” pesawat jarak jauh membom target yang telah ditetapkan baik dengan koordinat yang telah diketahui atau target yang mereka terima ketika sudah dalam penerbangan. Pesawat ini juga terus melakukan patroli di perairan netral dari Arktik, Pasifik dan Samudra Atlantik, termasuk Baltik dan Laut Hitam.
PAK-DARussia’s prospective complex of distant aviation (PAK DA) adalah program pembangunan bomber masa depan Rusia yang direncanakan melakukan penerbangan pertama pada 2020-2021 dan empat tahun kemudian akan dikirimkan layanan.
PAK DA akan menjadi proyek yang unik dalam sejarah penerbangan Rusia karena akan menjadi pesawat dengan desain sayap terbang yang tidak pernah digunakan sebelumnya oleh insinyur Rusia. Fitur sayap membentang dan desain besar akan memberikan jet kemampuan untuk menghindar dari radar.
“Ini adalah sebuah pesawat yang secara fundamental baru dengan penampakan dan sistem navigasi baru” kata Komandan Penerbangan Jarak Jauh Rusia Letnan Jenderal Anatoly Zhiharev. “Pesawat ini akan dilengkapi dengan sistem komunikasi terbaru dan peperangan elektronik, dan akan memiliki visibilitas radar yang rendah.”
Zhiarev mencatat bahwa pembangunan pesawat penerbangan jarak jauh baru akan selesai 2023, karena juga bersamaan dengan pelaksanaan sejumlah inisiatif penelitian dan pengembangan yang penting di bidang pesawat militer dan sistem senjata lainnya termasuk modernisasi Tu-160M2.
Wakil dari concern “Radio-electronic technology,” Vladimir Mikheyev mengatakan bahwa modifikasi baru dari rudal strategis didasarkan pada prinsip avionik modular yang terintegrasi, yang memungkinkan komponen untuk menggantikan elektronik on-board dan mengembalikan satu sama lain.
“Setiap unit elektronik akan dapat, jika perlu, dengan hal-hal lain, seperti peperangan elektronik yang kompleks untuk mengasumsikan fungsi kontrol,” kata Vladimir Mikheev. “Artinya, jika komputer rusak, sistem akan beralih ke sumber lain dari pesawat.”
Selain itu, TU-160M2 akan dapat mengatur misi tanpa bantuan sinyal satelit. Ini karena sistem navigasi inersia, yang akan menentukan arah dan kecepatan pesawat karena presisi tinggi akuisisi data perangkat laser Giroskop dan accelerometers kuarsa”
Sumber : Jejak Tapak