Demikian dikatakan Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) Laksamana Jonathan Greenert, saat memberikan kuliah terbuka di Universitas Nasional Australia, Selasa, 10 Februari 2015, yang dikutip ABS News.
Dia menyanjung dua senjata eksperimental milik negaranya, yang dijanjikan akan lebih murah dalam pengoperasiannya dibandingkan senjata konvensional saat ini.
Sistem persenjataan laser atau (Laws) saat ini sedang dalam uji coba di atas sebuah kapal perang AS di Teluk Persia. "Laws bekerja sangat baik. Laser, saya pikir, adalah benda masa depan," ujar Greenert.
Senjata itu disebutnya hanya membutuhkan biaya kurang dari $1 atau sekitar Rp 12.000 untuk 10 detik, yang cukup lama untuk membakar sasaran bergerak sejauh lebih dari 50 meter.
Itu jelas jauh lebih murah dari satu amunisi konvensional yang dapat menghabiskan biaya setidaknya $20.000. Demikian juga dengan meriam elektromagnetik, yang dapat meluncurkan amunisi dengan lima kali kecepatan suara.
Greenert mengatakan jarak yang dapat dijangkau meriam elektromagnetik, setara dengan rudal jelajah seharga $1 juta, sementara proyektil elektromagnetik hanya $25.000 atau 40 kali lebih murah.
Sumber : Viva News