Parade persenjataan tempur itu akan dihadiri tamu dari negara tetangga. Mereka adalah Raja Brunei Darussalam, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah dan Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Timor Leste, Xanana Gusmao.
"Selain itu juga akan hadir sejumlah panglima angkatan bersenjata negara tetangga," kata Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Gatot Nurmantyo di Kodam V Brawijaya Surabaya, Jumat malam, 3 Oktober 2014.
Gatot menjelaskan, perayaan hari ulang tahun TNI kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di dirgahayu tentara kali ini, TNI akan memeragakan semua kekuatan yang baru pertama kali diperagakan dalam sejarah hari jadi TNI.
"Seperti terjun payung dengan satu Brigade Infantri dari Brigif 18 Kostrad di selat Madura. Peragaan beladiri militer dengan ribuan personel, angkatan darat, laut dan udara," ujarnya.
Jumlah anggota TNI dari semua angkatan yang dikerahkan dalam parade kekuatan militer kali ini adalah sebanyak 6.500 personel. "Besok, kami akan mengeluarkan semua alutsista untuk latihan dan gladi bersih," katanya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, pada hari jadi TNI ini merupakan kesempatan untuk pamer kekuatan militer Indonesia kepada dunia.
"Agar masyarakat bisa melihat, ini bentuk pertanggungjawaban Presiden SBY lewat Panglima TNI. Pertanggungjawab secara keseluruhan, atas pembangunan militer, TNI khususnya. Pemerintah telah mengeluarkan uang, seperti apa bentuknya. Ini transparansi," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko kepada VIVAnews, Rabu, 1 Oktober 2014.
Menurut Moeldoko, apa yang disajikan dalam peringatan HUT TNI ke-69 belum semuanya. Sebab, ada kekuatan yang belum diwujudkan. "Kita punya antirudal dari Inggris yang paling canggih saat ini. Tapi belum sampai," katanya.
Sumber : Viva