Pilot bernama Nadiya Savchenko, 33, merupakan relawan militer yang ikut dalam operasi militer untuk menumpas separatis pro-Rusia di Ukraina timur.
Bulan lalu dia terlihat ambil bagian dalam serangan terhadap sebuah pos pemeriksaan separatis, di mana dua wartawan Rusia tewas ditembak.
Pemerintah Ukraina tidak terima dengan penangkapan pilot wanita itu. Mereka menuduh Rusia menculik. Pihak Kiev juga menuntut agar Savchenko dibebaskan dan diizinkan pulang.
Savchenko merupakan pilot helikopter yang bekerja untuk batalion Aidar yang pro-pemerintah Ukraina. Dia semula ditangkap kelompok separatis pro-Rusia, dan kini menjadi tahanan Rusia. Hingga kini belum ada kejelasan di mana pilot itu ditahan.
Belum ada kejelasan pula, bagaimana pilot yang ditangkap separatis di Ukraina timur bisa sampai Rusia. Sementara itu, pemerintah Rusia mengkonfirmasi, pilot itu meyeberangi perbatasan Rusia secara ilegal, dengan menyamar sebagai pengungsi.
Namun, pemerintah Ukraina tidak percaya dengan penjelasan Rusia. Mereka menuduh pilot tersebut dipaksa menyeberang ke wilayah Rusia.
Kementerian luar negeri Ukraina, memprotes penculikan pilotnya itu.
”Ini lebih banyak lagi konfirmasi bahwa ‘teroris’ merencanakan dan melaksanakan kejahatan mereka di Ukraina, dan menjalin kontak sangat dekat dengan badan intelijen Federasi Rusia.
“Dengan secara terbuka menculik warga Ukraina di wilayah negara mereka, pihak berwenang Rusia tidak hanya melanggar semua norma-norma internasional, tetapi juga melampaui norma-norma dasar kesopanan dan moralitas,” bunyi pernyataan kementerian itu, seperti dikutip BBC, semalam (9/7/2014).(Sumber : Sindo)