Presiden terpilih Joko Widodo dinilai telah memahami konsep pertahanan negara kuat yang harus diterapkan di negara maritim seperti Indonesia ini. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi wilayah laut dan udara Indonesia ialah dengan memiliki pesawat tanpa awak (unmanned aerial vehicle-UAV) atau drone.
"Generasi perang mendatang dibutuhkan integrated power, beliau (Jokowi) sudah paham soal perlunya powerful defence," kata pengamat militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia: Dari Negara Kepulauan Menuju Negara Maritim di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Kamis (9/10/2014).
Connie mengaku, beberapa waktu lalu, ia sempat berbincang dengan Jokowi soal rencana pembelian pesawat drone tersebut. Kepada dirinya, Jokowi mengaku hendak membeli tiga unit drone sejenis Global Hawk, yang dibuat Amerika Serikat.
Ia menuturkan, harga satu unit drone tersebut terbilang cukup fantastis, mencapai Rp 4,3 triliun. Karena itu, dibutuhkan anggaran sebesar Rp 12 triliun sampai Rp 13 triliun untuk membeli ketiga drone tersebut.
"Harga itu tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh karena bisa melindungi potensi kerugian Rp 300 triliun atas aksi pencurian ikan dan sumber daya alam yang terjadi di negara kita," kata Connie menirukan pernyataan Jokowi.
Sumber : Kompas