Deklarasi mengejutkan Moskow dalam perubahan doktrin militernya terjadi menjelang konferensi tingkat tinggi NATO di Wales Kamis. Presiden Ukraina Petro Poroshenko akan melobi Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk memberikan dukungan militer, lapor AFP.
Obama akan menyampaikan pesan dukungan NATO bagi para anggota terbarunya dari bekas satelit Soviet ketika ia mengunjungi Estonia, negara kecil di Baltik Rabu.
Deputi Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia Mikhail Popov menegatakan rencana NATO bagi unit-unit tanggap-cepat baru di kawasan timur Eropa merupakan "bukti nafsu para pemimpin AS dan NATO untuk meneruskan kebijakan menambah ketegangan dengan Rusia".
Popov mengatakan dia "tak mempunyai keraguan bahwa masalah pendekatan infrastruktur militer para anggota NATO atas perbatasan kami" akan menjadi pertimbangan sebagai "salah satu ancaman militer asing kepada Rusia" manakala doktrin pertahanan negara itu diperbarui akhir tahun ini.
Ditambahkan bahwa doktrin militer 2010 Rusia -- satu dokumen yang membolehkan penggunaan senjata nuklir jikalau ada bahaya nasional yang sanagt besar -- akan fokus lebih banyak pada mengatasi NATO dan sistem pertahanan anti peluru kendali Eropa barunya.
Ukraina Selasa melaporkan kehilangan 15 tentaranya lagi dalam bentrokan-bentrokan paling akhir dengan pemberontak dukungan Rusia.
Lembaga pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan Selasa pertempuran itu telah menyebabkan setengah juta orang meninggalkan rumah-rumah mereka. Selain itu diperkirakan 2.600 orang meninggal dalam konflik tersebut.
Seruan presiden Ukraina bagi bantuan militer Eropa menghadapi tuduhan pengerahan tentara Rusia ke dalam zona konflik itu ditolak pada satu pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussel akhir pekan lalu.
Tetapi Kepala NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan aliansi 28 negara itu akan mengesahkan pembentukan satu pasukan "yang beranggota beberapa ribu serdadu" yang dapat dikerahkan dalam "beberapa hari" untuk menghadapi kemungkinan gerakan militer Rusia di bagian timur Eropa.
The New York Times melaporkan unit tanggap cepat itu akan didukung oleh para anggota NATO baru seperti Polandia yang pernah menjadi salah satu satelit Soviet tetapi sekarang memandang Presiden Vladimir Putin dengan ketakutan dan kekurangpercayaan.(Sumber : Antara)