Sistem dan taktik penggunaannya diuji dalam berbagai kondisi laut dengan menggunakan aset dari: US Army, Navy dan Air Force, untuk mengevaluasi bagaimana penyerap radar (awan serat karbon) dapat mencegah rudal musuh mndeteksi dan menyerang kapal, yang bisa dimanfaatkan sebagai bagian dari pertahanan berlapis.
‘Naval Warfare Development Command’ telah mengujicoba prototipe generator obscurant maritim pada tanggal 21 hingga 25 Juni 2014 untuk menilai tingkat efektivitasnya dalam pertahanan rudal anti-kapal. Cara kerjanya, perangkat yang ada di kapal menghasilkan partikel serat karbon yang tersimpan di dalam asap. Partikel-partikel ini menyerap dan menyebarkan, gelombang radar yang berasal dari penjejak (seeker) rudal yang datang, sehingga mampu mengaburkan target dari penjejak rudal lawan.
Proyek “Pandarra Fog’ dengan cepat mampu menyatukan kekuatan ilmiah dengan tim gabungan pasukan AS, untuk mengatasi persoalan perang yang paling sulit. Hal yang dihasilkan tidak sekedar asap atau sekam (chaff), melainkan obscurant teknologi tinggi, yang efektif dalam menghadang berbagai sistem rudal homing, “kata Antonio Siordia, ilmuwan penasihat Armada Ketujuh AS.Komandan Armada Ketujuh AS, Laksamana Madya Robert L. Thomas Jr memulai ujicoba Asap anti rudal kapal ini, dalam operasi “Pandarra Fog”, yang melibatkan sejumlah kapal di Guam. “Kabut Pandarra adalah contoh kerja cepat dari integrasi teknis dan pengembangan taktis Armada kami untuk menguasai perang manuver elektromagnetik dan memastikan akses pasukan gabungan,” kata Thomas.
Percobaan ini menunjukkan ‘maritime obscurant generation’ dapat menjadi kunci dari manuver ofensif armada kami, yang mana dunia kini dipenuhi rudal anti-kapal maupun rudal balistik.
Kinerja dari obscurant secara signifikan akan mengurangi risiko serangan rudal ke kapal permukaan.
“Kami sedang mengembangkan pendekatan berlapis menggunakan full spektrum dari kemampuan aktif dan pasif, untuk memberikan perlindungan tertinggi. Ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga bagaimana armada kami berlatih menggunakan kemampuan ini, “kata Kapten. David Adams, yang memimpin grup ‘Warfighting Initiatives’ Armada Ketujuh AS.
“Sebuah pertahanan dengan pendekatan mendalam, memiliki banyak keuntungan. Tidak hanya kita tahu asap ini efektif menangkal rudal, tapi juga mengikis tingkat ketidaktentuan dan ketidakpastian menjadi terukur ” lanjut Kapten Adams.Selain memiliki tingkat efektivitas yang signifikan, sistem ini relatif murah bila dibandingkan dengan penangkal (countermeasures) rudal lainnya dan mudah digunakan kapal kapal lainnya untuk bermanuver. Bahan-bahan yang digunakan ramah lingkungan dan cocok untuk memaksimalkan efektifitas operasional. “Penilaian awal kami menunjukkan pengujian ini sangat sukses dalam hal pekerjaan taktis, kegunaan dan efektivitas biaya,” ujar Kapten Adams.
Sumber : JKGR