Ardava.com


Home » , » Iron Dome, Perisai Canggih Andalan Militer Israel

Iron Dome, Perisai Canggih Andalan Militer Israel

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Sabtu, 12 Juli 2014

70 persen rudal lawan berhasil dicegat Iron Dome.

Iron Dome, Perisai Canggih Andalan Militer Israel
Iron Dome, Perisai Canggih Andalan Militer Israel
Iron Dome, atau perisai pelindung menjadi andalan militer Israel untuk melindungi negaranya. Iron Dome ini melibatkan banyaknya kendaraan perang Israel berteknologi canggih untuk memantau pergerakan rudal dari negara sekitarnya.

Apabila ada rudal yang menyerang Israel, maka sinyal pantauan udara akan meluncurkan rudal dari kendaraan perang Israel untuk menghancurkan rudal lawan di udara.

Namun, tidak semua rudal yang diluncurkan lawan dihancurkan Israel. Israel hanya meledakkan rudal yang mengarah ke wilayah-wilayah penting. Sementara itu, rudal yang mengarah ke wilayah terbuka tanpa penghuni, tak diledakkan. Detektor rudal dari perisai pelindung melepaskannya saja, sehingga rudal lawan meledak di darat.

Iron Dome sudah berhasil menangkal 70 persen rudal yang diluncurkan menuju Israel sejak dikembangkan pada 2006 lalu. Alat tersebut, dilengkapi perisai elektronik dan hulu ledak khusus yang mampu mendeteksi dan menghancurkan target dalam waktu beberapa detik.

Amerika Serikat ikut berperan dalam mengembangkan teknologi Iron Dome yang mahapenting bagi keamanan Israel ini. AS menggelontorkan US$ 235 juta untuk mendanai penelitian dan membuat senjata pelindung itu.

Cara Kerja Sistem Pertahanan 'Iron Dome'

Iron Dome, Perisai Canggih Andalan Militer Israel
Sebuah sistem pertahanan canggih "Iron Dome" yang di unggulkan Militer Israel
Sistem pertahanan Iron Dome dioperasikan Israel dalam konflik berdarah terbaru mereka dengan Hamas. Sistem ini merupakan sistem pertahanan anti-rudal untuk mencegat roket Hamas yang menarget Tel Aviv dan Yerusalem--dua kota terbesar Israel.

Seperti yang terlihat dalam rekaman video yang diambil oleh ABC News, Iron Dome "menangkal" rudal udara dalam hitungan detik. Rudal meledak di udara sebelum mencapai sasaran.

Menurut CNN, sistem ini bekerja dengan pertama-tama mengidentifikasi rudal masuk dan kemudian menentukan apakah jangkauan dan arah mereka mengancam daerah padat penduduk, seperti sebuah kota. Jika rudal yang masuk dianggap merupakan ancaman, operator Iron Dome meluncurkan kontra-rudal. Rudal ini akan menghancurkan rudal musuh di udara.

Departemen Pertahanan Israel (IDF) mengatakan sistem ini telah mencegat 56 roket yang ditembakkan dari Gaza dengan sasaran Yerusalem, Tel Aviv, Asdod, Askelon, Kiryat Gat, dan di tempat lain. Menurut IDF, lebih dari 250 roket telah ditembakkan dari Gaza.

IDF menyatakan Israel menggunakan sistem Iron Dome hanya terhadap roket yang meluncur ke daerah-daerah berpenduduk. Jika tampaknya menuju sebuah lapangan kosong, Iron Dome tidak diaktifkan. "Sistem ini merupakan inti dari strategi pertahanan Israel," tulis CNN.

Ada dua pekerjaan utama sistem ini, yakni mengidentifikasi target dan peluncur rudal portabel akan menembakkan anti-rudal untuk meledakkan rudal Hamas di udara. Sistem ini mudah diangkut, dengan hanya beberapa jam saja untuk merelokasi dan mengaturnya.

Rudal Iron Dome memiliki panjang 3-10 meter dengan diameter 15 sentimeter dan berat 90 kilogram, tulis analisis keamanan IHS Jane pada 2012. Hulu ledak diyakini membawa 11-24 kilogram bahan peledak. Jangkauannya mulai 4 kilometer sampai 70 kilometer.

Israel mulai mengembangkan sistem ini pada 2007. Setelah serangkaian tes penerbangan tahun 2008 dan 2009, alat ini pertama dioperasikan pada 2011. Seperti dikutip IHS Jane, Angkatan Udara Israel melaporkan tingkat keberhasilan sistem ini mencapai 70 persen pada 2011.

Apakah Amerika Serikat terlibat dalam Iron Dome? Ya, tulis ABC News. Pengembangan awalnya dilakukan oleh perusahaan teknologi pertahanan Israel, Rafael. Namun sistem ini disponsori AS. Menurut Congressional Research Service, pada 2014 negara adidaya itu memberikan US$ 235 juta untuk penelitian Iron Dome, termasuk pengembangan dan produksi.

IHS Jane menyatakan pembuatan satu unit Iron Dome menelan biaya US$ 50 juta. Sedangkan sebuah rudal, menutur pejabat Israel, dihargai US$ 62 ribu.

"Ini adalah program yang dirancang untuk memberikan keamanan dan keselamatan bagi keluarga Israel," ujar Presiden AS Barack Obama mengomentari alat ini. The Jerusalem Post melaporkan, negara-negara lain telah menyatakan minatnya untuk membeli sistem ini, termasuk AS, Korea Selatan, dan beberapa negara anggota NATO di Eropa.(Sumber : Viva, Tempo)

Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip



banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]

Flag Counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger