JAKARTA - Kementerian Pertahanan berencana menggandeng China untuk bekerja sama mempersenjatai militer Indonesia dengan peluru kendali. Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi I, Tubagus Hasanudin mengatakan DPR setuju rencana pembangunan peluru kendali ini.
"Ya kami mendukung, membuat alutsista yang memang canggih. Negara lain sudah membuat itu 10 tahun lalu, sementara kita baru saat ini," kata Tubagus Hasanuddin ketika dihubungi VIVAnews, Selasa 6 Maret 2012.
Mengapa kita perlu membuat pabrik peluru kendali? Alasannya, kata Tubagus, karena peluru kendali itu cocok dengan kondisi geografis di Indonesia.
"Pertempuran ke depan pasti akan membutuhkan itu. Musuh belum melihat tapi kita sudah bisa menembak. Itu cocok sekali dengan kondisi geografis kita," kata politisi PDI Perjuangan ini.
Menurut Tubagus, Indonesia sebelumnya telah melakukan perbaikan sistem persenjataan, yakni dengan meresmikan Kapal Cepat Rudal dengan jarak tempuh 140-150 kilometer. "Itu cukup bagus," kata mantan Sekretaris Militer era Presiden Megawati Soekarnoputri ini. Pemerintah juga berencana memperbanyak Kapal Cepat Rudal itu untuk mengokohkan pertahanan.
Pemerintah akan menggandeng China untuk bekerja sama mempersenjatai militer Indonesia dengan peluru kendali. Peluru kendali jenis C-705 memiliki jarak tembak sampai 140 kilometer.
"Sekarang sedang dibicarakan untuk membangun pabrik peluru kendali di Indonesia yaitu C-705," kata Purnomo di Kementerian Pertahanan, Selasa 6 Maret 2012.(Sumber : Viva News)