Gambar di Samping adalah salah satu model tank Leopard 2 A6 yang dimiliki oleh militer Angkatan Darat Belanda. Tank ini sangat modern karena update configurasi dari type Leopard 2 A5. Kecepatan laju tank bisa mencapai 72 km/jam. Sejarah perkembangannya bisa diikuti disini
Belanda memiliki sekitar 445 tank dari berbagai type. Tahun 2007 Belanda menjual kepada Portugal sekitar 37 buah tank dari berbagai type. Kemudian menjual juga ke Canada. Dan kini Belanda akan melepaskan tank-tank tempurnya sekitar 119 tank dari type Leopard 2 A6 untuk di jual kepada negara lain
Heran juga, Belanda ini negaranya kecil tidak lebih besar dari pulau Jawa Barat di Indonesia tetapi luar biasa dalam koleksi alat-alat persenjataan untuk melengkapi pertahanan nasionalnya.
Minggu ini saya mengikuti berita bahwa ternyata negara Indonesia menaruh perhatian untuk membeli tank-tank Leopard 2 dari Belanda ini. Ketika saya menelusuri pemberitaan di tanah air, saya belum ketemu pemberitaan soal ini. Minimalnya pemberitaan rencana dari Menteri Pertahanan Indonesia yang akan membeli alat-alat baru untuk melengkapi logistik militer Indonesia guna pertahanan dan keamanan nasional. Atau pemberitaan dari pihak DPR dan sebagainya.Seperti ketika Menteri Pertahanan menerima Hibah Pesawat Pemburu F-16 dari Amerika Serikat.
Saya malah justru menemukan pemberitaan ini dari Belanda sendiri, ketika debat Parlemen (tweede kamer) dengan Menteri Pertahanan Belanda dan pemberitaan hari berikutnya di media massa.
“Indonesie wil Nederlandse tanks kopen”/ red:Pemerintah Indonesia mau membeli tank-tank dari Belanda.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Belanda Hans Hillen kepada Parlemen.
Pemerintah Belanda memang mulai tahun 2011 ini telah mengurangi budget pembelanjaan alat-alat perlengkapan militernya.
> Pertama karena Belanda sudah menarik mundur militernya dari Afghanistan, dan hanya ada beberapa grup militer yang bekerja sama dengan Pemerintah Afghanistan untuk membangun daerah-daerah yang hancur akibat perang, dan juga memberi dukungan polisi Afghanistan menghadapi gerilya Taliban yang disinyalir masih berkamuflase di Uruzgan.
> Kedua karena krisis ekonomi yang melanda Eropa dan dunia, yang mau tidak mau memberi imbas perkonomian dalam negeri Belanda sendiri. Jadi Pemerintah harus “ikat pinggang” agar selamat baik bangsa dan negaranya menghadapi masa krisis. Dan tidak jatuh seperti Yunani, Portugal, Spanyol dan kini mulai dengan Itali.
Untuk mengatasi dilema krisis ekonomi inilah maka Menteri Pertahanan dan Parlemen berencana untuk menjual infentaris logistik alat-alat pertahanan militernya, salah satunya adalah tank-tank Leopard 2 A6 nya.
Salah satu peminatnya ternyata negara Indonesia. Pemerintah Indonesia memang menaruh minat besar untuk membeli tank-tank tempur Leopard 2 A6 milik Belanda.
Kesimpulannya, wah hebat sekali negara kita ini. Kasus KKN lagi marak, parpol saling hantam, tetapi ekonomi kita maju dan berkembang. Buktinya, untuk pertahanan nasional dan melengkapi TNI Pemerintah kecuali mendapat hibah pesawat pemburu F-16 dari Amerika, juga akan membeli tank-tank tempur Leopard 2 A6 yang super canggih. .
Saya belum dapat informasi soal pertahanan, apakah negara tetangga seperti Malaysia, Singapore dan Philipina sudah punya Leopard 2 A6 Main Battle Tank. Kalau sampai Indonesia berhasil membeli tank ini, dan negara tetangga Asean belum memiliki. Wow! Indonesia kembali lagi ke masa seperti ketika Ordelama - Presiden Soekarno yang gandrung membeli kapal tempur laut yang canggih dari Sovyet, sehingga terkenal di kawasan Asia Tenggara sebagai negara yang memiliki kapal laut tempur paling super modern.
Ternyata perdebatan Parlemen di Belanda menjadi seru gara-gara mau jual tank ke pihak Indonesia. Oleh karena tidak semua partai setuju Belanda menjual tank Leopard 2 A6 nya kepada Pemerintah Indonesia. Sampai saat ini tiga (3) partai yaitu GroenLinks, PvdA dan SP tidak menyetujui bahwa Belanda menjual tank ini kepada Pemerintah RI.
Alasannya;
“We weten dat het Indonesische leger zich schuldig heeft gemaakt aan schendingen van mensenrechten in Aceh, Oost-Timor en recent in West Papoea, dat lijkt het me duidelijk dat Nederland deze tanks niet kan leveren aan Indonesie.” /red: Kita tahu bahwa militer Indonesia bersalah atas pelanggaran hak asasi manusia di Aceh, Timor-Timur dan Papua Barat baru-baru ini, jadi jelas bagi saya bahwa Belanda tidak menyerahkan tank-tank tersebut kepada pihak Indonesia.
Demikian pernyataan partai GroenLinks yang kemudian didukung oleh partai lainnya PvdA dan SP.
Saya lagi menganalisa soal ini, adakah rencana tersembunyi Pemerintah RI untuk mengantisipasi situasi keamanan nasional dengan membeli tank-tank tempur Leopard 2 A6 ini karena;
a. Hadirnya 2500 personil militer Amerika Serikat di Darwin-Australia
b. Mengantisipasi pergolakan Papua Barat kasus Freeport, di Papua kini bertugas 70 personil Purn. militer Amerika Serikat. dengan tujuan melindungi Freeport.
c. Untuk mengantisipasi masuknya gerakan intelijen asing yang berusaha masuk wilayah Indonesia melalui Poso, Maluku dan Papua
d. Pemerintah Indonesia telah dengan berani menolak tawaran Amerika Serikat soal TPP (Trans Pasific Partnership), jadi siap-siap siapa tahu gara-gara penolakan ini Amerika jadi sakit hati. Sebab sudah jelas maksud Amerika menawarkan RI untuk masuk TPP yaitu untuk mengunci agresi China di kawasan Asia Tenggara.
Secara kebetulan saja saya mengaitkan puzzle ini. Apakah situasi dan kondisi ini yang memaksa Indonesia harus melengkapi kekuatan militernya dari rongrongan pihak asing. Yaitu melengkapi dengan “Main battle tank-Leopard 2 A6. Mungkin saja.(Sumber : Kompasiana)