Lebanon - Komandan Force Head Quarter Support Unit Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (FHQSU UNIFIL) Kolonel TNI Saud Tamba Tua, mengatakan, panser VAB yang digunakan TNI di Lebanon, memerlukan tambahan suku cadang.
Ditemui ANTARA usai memberikan paparan di hadapan Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) di Naquora, Sabtu, Kolonel Saud Tamba Tua mengungkapkan, untuk mendukung tugas pokok Kontingen Garuda (Konga) XXVI-A di Naquora, Lebanon, dilengkapi dengan tujuh unit panser VAB.
"Dari tujuh itu, ada beberapa yang memerlukan tambahan suku cadang. Ini penting, untuk memaksimalkan pelaksanaan tugas pokok menjaga keamanan dan pengamanan," ungkapnya.
Saud menambahkan, meski ada beberapa unit panser yang memerlukan tambahan suku cadang, namun tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan misi dan tugas pokok.
"Ya kita tetap jalankan misi dan tugas pokok dengan peralatan tempur yang ada, apa pun kondisinya. Hanya untuk memaksimalkan tugas pokok dan misi itu, perlu dukungan suku cadang yang memadai," ujar Saud.
Ia menambahkan, pengajuan tambahan suku cadang bagi panser VAB itu telah diajukan ke Mabes TNI sejak enam bulan silam.
Berbeda dengan kontingen TNI lain di Lebanon, maka tujuh unit panser VAB yang digunakan Konga XXVI-A adalah panser yang telah lama digunakan TNI.
"Ini masih asli buatan Renault, Perancis. Dari "`body" hingga mesin yang digunakan, bukan VAB baru yang diproduksi bersama PT Pindad dan Renault," ungkap salah seorang perwira TNI yang enggan disebut namannya.
Sehingga, tambah dia, ada beberapa unit panser VAB yang memerlukan tambahan suku cadang agar dapat dioperasikan secara maksimal.
Pada 2006, pemerintah Indonesia juga sempat membeli 32 panser VAB dari Renault Truck, Perancis untuk mendukung Konga XXIII-A di Lebanon Selatan.
Puluhan kendaraan lapis baja yang dibeli itu memiliki spesifikasi rangka tahun 1997 hingga 2000, tapi menggunakan komponen dan teknologi tercanggih.
Panser itu dibuat tiga jenis, yaitu jenis komando, angkut, dan ambulans yang dilengkapi dengan sistem integrated logistic support (ILS). Tidak hanya itu, TNI akan memperoleh 14 ILS tambahan dan tenaga teknis.
Selain itu, pemerintah juga memesan 150 unit panser sejenis dari PT Pindad yang bekerja sama dengan Renault Truck`s pada 2008 yang rencananya sebagian digunakan pula bagi kontingen TNI di Lebanon.(Sumber : Dephan)
Panser VAB TNI Di Lebanon, Perlu Suku Cadang
Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Rabu, 22 April 2009
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.