Pesawat Tempur Latih L-159
Aero Vodochody selaku produsen pesawat tempur latih L-159, menawarkan produksi bersama pesawat tersebut kepada Pemerintah Indonesia. Produksi bersama yang ditawarkan mencakup sebagian mesin dan suku cadang pesawat.
Tidak itu saja, pihak Aero juga menawarkan prasarana pelatihan, simulator, dan jaminan suku cadang selama 25 tahun.
Dalam pertemuan tertutup itu, pihak Aero diwakili Presiden Aero Igor Hulak, Manager Pemasaran Martin Kubovy dan Wakil Program Militer Aero Petr Kudrn. Sedangkan Pemerintah Indonesia diwakili Dirjen Sarana Pertahanan Departemen Pertahanan Marsekal Muda TNI Errys Heriyanto.
Pesawat tempur latih L-159 sudah lama menjadi alternatif untuk mengganti beberapa pesawat TNI Angkatan Udara (AU) yang akan memasuki masa 'pensiun'. Beberapa jenis pesawat tempur yang akan diganti itu adalah OV-10 Bronco, F-5 Tiger, Hawk MK-53 dan pesawat angkut Fokker-27 dan Helikopter Sikorsky.
Mabes TNI dan Dephan telah melakukan penjajakan ke beberapa negara untuk mencari pesawat pengganti yang sesuai dengan peran dan tugas pokok pesawat lama. Khusus untuk pengganti pesawat Hawk MK-53, Mabes TNI AU mengantongi beberapa pilihan yakni Aermachchi dari Italia, FTC-2000 dari China, dan L-159B dari Ceko.(Sumber : Media Indonesia)