Pimpinan Tertinggi MONUC Inspeksi Prajurit Garuda Di Konga

Pimpinan tertinggi Monuc (misi PBB di Kongo), Letnan Jenderal Babacar Gaye, Rabu (11/3) menginspeksi lokasi pekerjaan perbaikan jalan Dungu-Durru yang menjadi tanggungjawab Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-F di Dungu-Kongo. Inspeksi tersebut dalam rangka melihat kondisi nyata di lapangan serta untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi pasukan penjaga perdamaian dalam menjalankan tugasnya di wilayah tersebut.

Sebelum melaksanakan inspeksi, Force Commander menerima penjelasan tentang kondisi keamanan di sekitar wilayah Dungu dari Komandan Pasukan Khusus Guatemala (Guasfor=Guatemala Special Forces). Dari hasil pemantauan udara dan patroli darat yang dilaksanakan beberapa waktu sebelumnya diperoleh informasi bahwa disekitar Dungu terdapat lima camp militer yang sudah ditinggalkan dan diduga bekas ditempati oleh pasukan LRA (Lord Resistance Army/kelompok pemberontak Uganda) yang lari dan menghimpun kekuatan di Kongo. Diperkirakan pasukan yang dipimpin oleh Joseph Kony tersebut akan merebut kembali camp-camp tersebut untuk digunakan sebagai basis serangan mereka ke Uganda. Situasi keamanan wilayah tugas Dungu juga disampaikan oleh Komandan Operasi Gabungan Negara Uganda, Sudan dan Kongo dalam operasi menumpas LRA Brigadir Jenderal Patrick Kankirinho. Tak ketinggalan Komandan Brigade FARDC (Tentara Nasional Kongo) wilayah Dungu-Kolonel Mundos juga menerangkan perkembangan situasi di wilayah Dungu.

Selanjutnya, Jenderal Gaye menerima paparan perkembangan pekerjaan perbaikan jalan Dungu-Durru yang disampaikan oleh Komandan Satgas Kontingen Garuda XX-F, Mayor Czi Sugeng Haryadi Yogopranowo. Dalam penjelasannya Mayor Czi Sugeng menjelaskan bahwa, saat ini pekerjaan telah mencapai 40% dari target pekerjaan yang diperintahkan. Rencananya, Kompi Zeni TNI akan menyelesaikan pekerjaan perbaikan jalan Dungu-Durru sepanjang 88 kilometer. Jalan tersebut merupakan sarana transportasi utama yang memegang peranan penting dalam pengerahan pasukan PBB dan FARDC dalam melaksanakan Operasi Rudia (Operasi Gabungan Monuc dengan pasukan pemerintah Kongo dalam mengusir pemberontak LRA).

Usai menerima paparan, Jenderal asal Senegal tersebut terjun secara langsung ke lokasi pekerjaan jalan Dungu-Durru yang membelah Taman Nasional Garamba. Kepada Komandan Satgas Kontingen Garuda XX-F, Jenderal bintang tiga tersebut mengaku puas atas hasil kerja keras prajurit-prajurit Indonesia yang tanpa kenal menyerah terus bekerja demi mendukung upaya PBB menciptakan dan menjaga perdamaian di Kongo.

Menurut rencana, guna mendukung keberhasilan tugas di wilayah Dungu maka Markas Komando Satgas Kontingen Garuda XX-F akan dipindahkan ke Dungu dari lokasi saat ini di Beni. Sebelumnya di Dungu hanya terdapat 58 prajurit kontingen Indonesia. Dengan dipindahkannya markas komando ke Dungu diharapkan akan semakin mempercepat pekerjaan perbaikan jalan Dungu-Durru. Bahkan Komandan Satuan Tugas Mayor Czi Sugeng Haryadi Yogopranowo kepada Force Commander menjelaskan bahwa, Kontingen Garuda XX-F akan selalu siap sedia menjalankan tugasnya memberikan bantuan Zeni kepada Monuc dalam mendukung PBB melaksanakan proses DDRRR (Disarmament, Demobilization, Repatriation, Resettlement, and Reintegration) di Negara Republik Demokratik Kongo sehingga perdamaian dapat tercipta di Negara yang kaya akan sumber daya itu.(Sumber : Dispen TNI) (Foto Lengkap)