Jakarta – TNI AD terus melakukan peremajaan alat utama sistem senjata (alutsista), dengan meneruskan program rencana strategis (renstra) II periode 2015-2019.
“Semua alutsista itu kan lanjutan program. Alutsista roket, meriam, senjata MLRS (multiple launch rocket system) untuk Arhanud, hingga MBT Leopard itu lanjutan (renstra I),” ujar Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono, di Mabes AD.
Jenderal Mulyono menyatakan, Mabes AD terus berupaya memperkuat alutsista dengan melakukan pengadaan armada baru. Salah satunya, pembentukan satu skadron helikopter Bell 412 yang sedang dalam tahap pembuatan. Disinggung rencana pengadaan helikopter angkut MI-26 buatan Rusia, KSAD belum bisa mengungkapkannya.
Begitu juga dengan rencana pengadaan helikopter serbu UH-60 Black Hawk, Jenderal Mulyono enggan membocorkannya. Namun ia memastikan kontrak pembelian helikopter serang AH64E Apache buatan Boeing, Amerika Serikat, telah dikerjakan. “Apache belum datang tahun ini, tapi kontrak sudah dimulai,” ujar mantan panglima Kostrad ini.
TNI AD juga terus melakukan pengadaan barang untuk melengkapi persenjataan MBT Leopard. Menurut KSAD, tank buatan Jerman yang datang selama ini, baru berupa tank murni, belum termasuk perlengkapan lainnya. Karena itu, TNI AD dalam waktu dekat, akan berkunjung ke pabrik Rheinmetall untuk melengkapi pengadaan MBT Leopard.
“Ada perlengkapan yang belum, nanti kita akan lengkapi. Tahun ini, gelar uji penembakan di Jerman. Kita lihat amunisi dan alat komunikasi. Kalau bagus, kita kontrakkan bulan depan,” kata Jenderal Mulyono.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) bertekad memperkuat skuadron helikopter. Hal itu untuk memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AD yang ada sekarang.
Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono, saat membuka bazar Sembako di Mabes TNI AD, Jakarta. Bazar bekerja sama dengan Bank Mayapada dan Tahir Foundation dengan menyediakan 2.000 paket sembako.
Mulyono menjelaskan, salah satu alutsista yang sudah dalam tahap pembuatan adalah helikopter Bell 412. Kontrak pembelian helikopter serang AH64E Apache buatan Boeing, Amerika Serikat juga sudah dikerjakan.
Sumber : Republika, Beritasatu, militerhankam