Nunukan – Kepala Staf Angkatan Darat Jeneral Mulyono mengatakan, ada dua jenis drone yang akan dioperasikan untuk mengawasi perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, UAV fix-winged dan satunya Rotary, multi-rotor. “Jumlahnya nanti,” ujar KSAD, 14/1/2016, saat berada di Kabupaten Nunukan.
Untuk mengoperasikan drone ini akan digunakan dua pangkalan di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik, dan Kecamatan Siemanggaris. “Lapangan sudah selesai, tinggal operasional yang harus kita rancang,” ujarnya.
Jenderal Mulyono belum bisa memastikan, kapan drone itu mulai beroperasi di wilayah udara Kabupaten Nunukan.
“Realisasi kita rencanakan nanti,” ujarnya. Pengoperasian drone di perbatasan untuk menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo. Saat berkunjung ke Kabupaten Nunukan pada akhir 2014, Presiden Joko Widodo memastikan akan menempatkan pesawat tanpa awak, drone di Kabupaten Nunukan. Dorne akan mengawasi perbatasan Indonesia-Malaysia, terutama di titik-titik blank.
Presiden menekankan, penggunaan drone sangat penting untuk mengawasi kawasan perbatasan yang begitu luas. “Karena negara seluas ini, kalau kita awasi langsung dengan patroli, mau butuh berapa ribu kapal ? Dengan pesawat pun masih sangat luas,” ujarnya.
Meski memastikan menggunakan drone untuk mengawasi perbatasan, pengerahan TNI dan Polri di perbatasan masih sangat perlu. “Yah perlu dong. Tetap perlu, tetapi kalau dengan drone menjadi lebih efisien. Karena mana yang dilanggar? Mana yang kapal, yang sudah masuk akan kelihatan di situ,” ujar KSAD.
Kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat ke Nunukan juga untuk menindaklanjuti kebijakan pemerintah maupun Panglima TNI yang memperioritaskan pembangunan di daerah perbatasan.
“Panglima TNI sudah menggariskan, kita harus mengevaluasi dan memperkuat kembali pos-pos perbatasan agar lebih efektif di dalam tugas-tugas TNI,” katanya.
KSAD ingin mengetahui langsung kondisi di perbatasan Republik Indonesia-Malaysia. “Karena di sini juga ada peleton- peleton yang menjadi pembinaan saya. Saya ingin tahu seperti apa kegiatan mereka? Apa kesulitannya?” ujarnya. Dengan mengetahui persoalan yang dihadapi para prajurit di lapangan, KSAD bisa mengambil kebijakan untuk mengembangkan satuan-satuan di perbatasan negara.
TNI AD Tempatkan Helikopter Fennec, Bolcow dan Bell 412 Di Perbatasan Kalimantan
Tanjung Redeb – Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono, 15/1/2016, meninjau persiapan fasilitas militer Skadron 13/Serbu, di Berau, Kalimantan Timur. Secara bertahap, TNI AD akan menempatkan helikopter serbu, untuk memperkuat kawasan perbatasan di Kalimantan Utara, dengan negara tetangga.
Jenis helikopter yang akan ditempatkan di Skadron 13/Serbu itu diantaranya : Fennec, Bolcow hingga Bell-412, dengan perkuatan personel sebanyak 312 prajurit TNI AD.
“Ini bertahap akan kita penuhi, tidak bisa sekaligus. Yang jelas, akan kita perkuat personel, dan juga alutsista di skadron ini,” ujar KSAD Jenderal Mulyono, di Tanjung Redeb.
Dalam evaluasi sementara ini, KSAD menilai kesiapan fasilitas rencana Skadron 13/Serbu di Berau, sudah sangat bagus. Jenderal Mulyono memastikan komitmen TNI AD, untuk melengkapi dengan sejumlah fasilitas penunjangn. “Kita tetap konsisten untuk memenuhi fasilitas di daerah dalam upaya menjaga keamanan di perbatasan,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan dia di Kalimantan Utara dan di Kalimantan Timur, untuk mengecek lebih dekat kesiapan personel TNI AD. Sebelumnya, KSAD telah melakukan pengecekan yang sama ke kota Tarakan dan Nunukan di Kalimantan Utara.
“Kunjungan ini merupakan kunjungan kerja melihat kesiapan personel dan fasilitas di wilayah perbatasan. Sebelumnya, saya juga melihat pangkalan drone (pesawat mini tanpa awak) di Nunukan. Itu juga menjadi lokasi kita untuk melakukan pemantauan daerah-daerah blankspot, dalam artian, belum ada pengamanan yang kuat. Kalau di Berau ini, dalam rangka gelar kekuatan militer,” jelas Mulyono.
Dalam kunjungan ke Berau, KSAD mendarat di Tanjung Redeb menggunakan dua heli jenis Bell dan diterima Dirbincab Puspenerbad Kolonel Pnb Agus Siswanto, didampingi Komandan Kodim 0912/TRD Letkol Inf Ahmad Hadi Al Jufri di Skadron 13/Serbu.
Sumber : tribunnews, korankaltim, militerhankam