Helikopter terbaru yang dibangun Kamov Rusia, Ka-62 akhirnya melakukan penerbangan pertama dengan dilengkapi mesin buatan Prancis. Menurut RFI, produsen Perancis berhasil menghindari sanksi anti-Rusia dengan menekankan bahwa helikopter digunakan untuk tujuan non-militer.
Meskipun penting yang besar, acara ini tidak tercakup secara luas di media, RFI melaporkan. Pada tanggal 28 April, helikopter terbaru Ka-62 melakukan penerbangan perdananya. Ka-62 dilengkapi dengan mesin Ardiden 3G yang diproduksi oleh perusahaan Prancis Turbomeca.
“Ini adalah peristiwa yang sangat penting bagi negara kita,” Alexander Mikheev, CEO dari Russia Helikopter Corporation.
Menurut dokumen, Ka-62 adalah helikopter untuk tujuan sipil, yang diharapkan untuk membawa penumpang ke platform pengeboran minyak di laut. Penggunaan helikopter untuk non-militer menjadikan Prancis mengizinkan penjualan tersebut meski sanksi belum dicabut. “Ini adalah teknologi sipil, untuk helikopter sipil,” kata seorang sumber industri kepada RFI.
Sanksi internasional terhadap Moskow diberikan oleh negara-negara Eropa dan Amerika terkait krisis Ukraina. Sanski tidak hanya diberikan kepada bank-bank Rusia dan individu, tetapi juga membekukan kerjasama teknis dengan Rusia, termasuk menjual perlatan militer ke Moskow.
Sumber : Jejak Tapak