Amerika mengirimkan 250 tentara tambahan untuk beroperasi di Suriah dan akan berada di dekat wilayah yang dikuasai oleh ISIS. Apa tugas utama mereka?
Salah satu misi yang diemban dari pasukan khusus ini adalah untuk melihat dari jarak dekat kekuatn kelompok-kelompok lokal guna membantu para pemimpin AS guna memutuskan kelompok-kelompok pemberontak lokal mana yang akan menerima bantuan militer.
Para pejabat Pentagon mengatakan personel tersebut akan mengelola hubungan “transaksi” antara Washington dan milisi. Komandan pemberontak yang menunjukkan kemajuan terhadap perang ISIS akan dihargai dengan serangan udara AS, senjata, amunisi dan uang.
“Mereka yang tampil baik akan mendapatkan dukungan tambahan AS,” kata Peter Cook, juru bicara Departemen Pertahanan, “Dan pasukan AS ini akan dalam upaya untuk mengidentifikasi siapa yang berhak untuk mendapatkannya.”
Presiden Obama telah mengumumkan tentang pengiriman pasukan ini pada Senin dalam kunjungan ke Jerman. Dia mengatakan pasukan tambahan akan membantu untuk menjaga “momentum” dalam kampanye koalisi melawan ISIS.
“Mereka akan terlibat dengan pasukan di lapangan, mendapatkan gambaran yang lebih baik dari ruang pertempuran, meningkatkan penilaian intelijen kami dan penilaian penargetan kita juga,” kata Cook.
Penyebaran menandai tambahan signifikan dari 50 pasukan operasi khusus yang tiba di Suriah pada bulan November hingga nanti jumlahnya akan mencapai 300 personel.
“50 pasukan awal telah menyediakan informasi yang sangat membantu,” kata Cook Senin 26 April 2016 sebagaimana dikutip Military Times. “Mereka telah meningkatkan gambaran kita tentang medan perang, membuat koneksi dengan kekuatan lokal yang mampu dan menignkatkan upaya penargetan kami di Suriah. Kekuatan-kekuatan baru akan memperluas upaya mereka dan membangun apa yang telah mereka lakukan. ”
Sumber : Jejak Tapak
