Belum cukup memiliki rudal balistik, Rusia mengembangkan pesawat tak berawak (UAV) amfibi yang merupakan hibridisasi antara UAV dengan hovercraft amfibi. UAV unik yang tidak memerlukan lapangan untuk lepas landas dan mendarat ini ditampilkan saat pameran teknologi Innoprom-2014 di Yekaterinburg, Rusia tengah, 9-12 Juli 2014.
UAV yang dijuluki Chirok ini dikembangkan oleh perusahaan Rusia Rostec, dan baru kali ini dipamerkan di hadapan publik. Chirok mampu mendarat di medan apapun, termasuk di salju, pasir, air, rawa atau daerah apapun yang relatif datar.
Prototipe Chirok yang ditampilkan ini masih dalam ukuran 1:5, yang sengaja dibuat untuk menguji kinerja aerodinamisnya di wind tunnel (terowongan angin) di Central Aero-hydrodynamic Institute di kota Zhukovsky, Rusia.
Pada 2015 nanti, UAV Chirok dengan ukuran penuh akan memulai uji penerbangan. Chirok akan memiliki rentang sayap 10 meter, dan memiliki bobot lepas landas maksimum sekitar 700 kg, yang mana 300 kg nya merupakan muatannya. Mampu terbang di ketinggian 6.100 meter, UAV ini diharapkan mampu melakukan penerbangan sejauh 2.500 km. Informasi mengenai sistem propulsi Chirok, masih belum dipublikasi.
UAV amfibi yang bodinya mirip dengan kepala paus pembunuh ini dibuat secara eksklusif dari bahan komposit (kemungkinan besar utamanya dari serat karbon namun hal ini belum dikonfirmasi. Sedangkan membran bantalan udaranya (air cushion) terbuat dari bahan ultra-modern yang dikembangkan oleh ahli Rusia dan dipatenkan oleh Rostec Corporation (informasi dari Russian Times, Rostec sendiri tidak mengonfirmasi hal ini.
Meskipun saat ini UAV amfibi Chirok akan digunakan masih dalam ruang lingkup sipil, seperti pemantauan kebakaran hutan, daerah bencana, lalu lintas, pengiriman kebutuhan untuk rig minyak yang jauh, namun konstruksinya sudah memungkinkan untuk digunakan oleh militer.
Chirok mampu membawa bom, roket dan senjata presisi tinggi, seperti rudal berukuran kecil. Dan tidak sepeti kebanyakan UAV, Chirok memiliki inner space (ruang dalam) yang pas untuk membawa senjata internal, sehingga tidak akan mengganggu visibilitas dan sifat aerodinamisnya. Karena Chirok berukuran sedang dan terbuat dari bahan komposit, Chirok juga diyakini berkarakteristik siluman yang sangat baik.
Diharapkan pada pameran dirgantara MAKS-2015 di Moskow nanti, UAV Chirok sudah akan tampil dalam ukuran penuh. Produksinya sendiri secepatnya akan dimulai pada 2016.(Sumber : Artileri)