Washington - Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa produksi penuh jet tempur F-35 tidak akan dimulai sampai 2019, mundur dua tahun dari yang direncanakan. Keterlambatan produksi ini bisa berdampak pada rencana Jepang yang siap membeli jet tempur tersebut.
Saat ini jet tersebut sedang dikembangkan bersama oleh AS dan delapan negara lain. Pembuatan jet ini dilengkapi dengan fungsi teknologi siluman canggih untuk membuat radar deteksi pesawat yang lebih rumit. Tapi sebelumnya, militer AS juga berencana menunda pembelian jet tempur karena potongan besar dalam anggaran pertahanan AS dan terpaksa menunda pengembangan pesawat.
Jepang juga berencana menggunakan jet tempur F-35 jet sebagai jet andalan berikutnya untuk Pasukan Bela Diri Angkatan Udara. Namun, laporan terakhir ini mengatakan masih belum diketahui kapan Angkatan Udara AS akan menyelesaikan pengujian jet F-35 dan mulai mengerahkannya.
Perakitan jet awalnya direncanakan dimulai pada 2016. Rencana penundaan ini tampaknya membayangi rencana Jepang yang mulai membeli pada Maret 2017, dengan rencana pembelian empat jet.(Sumber : Liputan 6)