JAKARTA - Dalam mewujudkan kekuatan pokok minimun atau minimun essential force dalam alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bekerja sama dengan industri pertahanan dalam negeri. Selain itu, Kemenhan juga menggandeng industri pertahanan dari Korea Selatan (Korsel).
Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, perusahaan Korsel yang diajak kerja sama adalah dalam produksi bersama untuk menghasilkan pesawat tempur maupun kapal selam. Dia merujuk pada program pengembangan pesawat tempur masa depan yang diberi kode KF-X/IF-X (Korea Fighter Experiment/Indonesia Fighter Experiment) yang akan dibuat Korean Aerospace Industry, bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia.
Belum lagi pengadaan tiga kapal selam yang dimenangkan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co, yang salah satunya dibuat di PT PAL. "Sebab dalam kontrak terdapat mekanisme transfer of technology. Ini yang kami kembangkan," terang Purnomo, kemarin.
KF-X/IF-X merupakan pesawat tempur generasi 4,5 yang mempunyai kemampuan diatas F-16 Blok 50 (pesawat tempur generasi 4) tetapi dibawah F-35 (pesawat tempur generasi 5). Dibandingkan F-16, KF-X/IF-X diproyeksi memiliki radius serang lebih tinggi 50 persen, sistim avionik yang lebih canggih serta kemampuan stealth (pesawat siluman).(Sumber : Republika)