Ardava.com


Home » » Bisnis Senjata Meningkat Meski Ekonomi Krisis Melanda Dunia

Bisnis Senjata Meningkat Meski Ekonomi Krisis Melanda Dunia

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Rabu, 07 Maret 2012


IlustrasiSWEDIA – Penjualan senjata internasional terus meningkat meski krisis melanda. Menurut SIPRI, Stockholm International Peace Research Institute, penjualan senjata di tahun 2010 meningkat sebesar 1%.

Peningkatan tidak lagi sebesar tahun-tahun sebelumnya. Sejak 2002, penjualan senjata skala internasional meningkat 60%, mencapai lebih dari 305 milyar euro di tahun 2010.

Negara-negara Amerika dan Eropa barat mendominasi daftar top 100. Perusahaan-perusahaan China tidak masuk dalam daftar tersebut. Menurut Susan Jackson, ketua penelitian SIPRI, Cina tidak menyertakan dokumen-dokumen yang terpercaya.

Belum jelas apakah penjualan senjata akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang, kata Susan Jackson. Gara-gara krisis, banyak negara yang mengurangi pembelian senjata. Lagipula, penarikan pasukan Amerika dari Irak juga mengurangi permintaan terhadap senjata.

Namun Jackson memprediksi bahwa produksi senjata tidak akan terlalu berubah.

Rupanya ada trend lain yang muncul. Pihak militer akan semakin banyak memanfaatkan pengetahuan dan keahlian perusahaan swasta untuk mengelola dan memelihara sistem militer. Terutama karena mereka tidak lagi memiliki tenaga yang memiliki kapasitas dan pengetahuan teknis setelah anggaran ditekan.

TREND BARU

IlustrasiJackson juga melihat trend baru. Negara-negara seperti Brazil, India dan Turki lebih berinvestasi dalam industri senjata mereka.

“Hal ini terutama disebabkan oleh pencitraan yang kuat dan bergengsi di wilayah mereka sendiri. Dengan begitu, mereka jadi tidak terlalu bergantung kepada impor. Mereka menciptakan posisi kuat yang dapat digunakan untuk mendorong kerjasama dengan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat dan Eropa.”

Namun menurut Jackson, negara-negara tersebut tidak cukup kuat untuk mengalahkan Amerika Serikat dan Eropa dalam pasar senjata.

BELANDA

Dalam daftar top 100, Belanda terutama diwakili oleh Thales, perusahaan yang berasal dari Prancis. Di enam cabangnya yang berbeda di Belanda, sebanyak 2.000 tenaga kerja terlibat dalam produksi antara lain instalasi radar, sistem komunikasi dan kamera pengintai infra merah.(Sumber : Pos Kota)

Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip



banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]

Flag Counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger