Ardava.com


Home » » Lanud Supadio Tambah Kekuatan Satu Skuadron Pesawat Tanpa Awak

Lanud Supadio Tambah Kekuatan Satu Skuadron Pesawat Tanpa Awak

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Selasa, 03 Mei 2011



SERTIJAB DANLANUD SUPADIO
KUBU RAYA - Panglima Komando Operasi TNI AU (PANGKOOPSAU) I, Marsekal Muda TNI Dede Rusamsi (tengah), melakukan salam komando dengan Komandan Lanud Supadio yang baru, Kolonel Penerbang Kustono (kiri) dan pejabat lama, Kolonel Penerbang Imran Baidirus, usai serah terima jabatan di apron Lanud Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Sabtu (30/4). Kolonel Penerbang Kustono menggantikan Kolonel Penerbang Imran Baidirus, yang selanjutnya akan bertugas di Komando Operasi TNI AU (KOOPSAU) I. FOTO ANTARA/Jessica Wuysang/foc/11


Sungai Raya, Kalbar - Panglima Komando Operasi TNI AU I Marsekal Muda TNI Dede Rusamsi mengatakan untuk memperkuat pertahanan Pangkalan Udara TNI AU Supadio Pontianak, akan ditempatkan pesawat tanpa awak serta kelengkapan alat utama sistem pertahanan lainnya.

"Pesawat jenis itu juga digunakan AB India guna menjaga perbatasannya dengan China dan Pakistan rencananya kita akan menambah satu skuadron berupa pesawat tanpa awak di Pangkalan Udara Supadio Pontianak untuk memperkuat kemampuan pemantauan termasuk daerah perbatasan di Kalimantan Barat," katanya di Sungai Raya, Sabtu.

Menurut dia, untuk mempersiapkan kedatangan pesawat tersebut, saat ini proses pembangunan hanggar sedang dilakukan.

"Karena anggarannya terbatas, maka pembangunannya akan dilakukan secara bertahap. Namun, saat ini sudah mulai dikerjakan," ucapnya.

Dede mengatakan, pesawat tanpa awak mempunyai fungsi yang sangat strategis untuk mempertahankan kedaulatan NKRI karena dapat dikendalikan dari jarak jauh.

Selain itu, pesawat tersebut juga dapat dipersenjatai serta dilengkapi dengan peralatan pendeteksi untuk kondisi malam dan siang hari.

"Ditargetkan tahun depan satu skuadron pesawat itu sudah bisa dipindahkan ke Lanud Supadio," ucapnya.


OPERASI UDARA
KUBU RAYA - Sejumlah prajurit Skadron Udara 1 Elang Khatulistiwa berjalan melewati pesawat tempur jenis Hawk 100, di apron Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Sabtu (30/4). FOTO ANTARA/Jessica Wuysang/ss/ama/11


Dia juga menambahkan, terkait rencana pembelian Pesawat T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan dan hibah 24 pesawat F-16 dari Amerika, jika terealisasi pesawat-pesawat tersebut akan ditempatkan di Madiun.

Dede menjelaskan, pengadaan pesawat T-50 dimaksudkan sebagai pengganti dari berbagai pesawat latih dan serang ringan. Termasuk T-38 dan F-5B untuk pelatihan dan Cessna A-37B Close Air Support yang dioperasionalkan di Indonesia.

Ia melanjutkan, program itu pada awalnya dimaksudkan untuk mengembangkan pesawat latih secara mandiri yang mampu mencapai kecepatan supersonik guna persiapan pilot bagi pesawat Sukhoi.

Sementara untuk kelengkapan Alutsista lainnya sesuai dengan program pengadaan peralatan tempur Mabes TNI AU akan terus dilakukan hingga 2024 mendatang.

"Untuk Lanud Supadio sendiri, karena statusnya akan ditingkatkan menjadi Bintang 1 atau A, dalam waktu dekat rencana pengadaan Radar di Kalimantan Barat juga akan direalisasikan. Yang jelas kita akan terus memperbaiki sistem persenjataan kita," ucapnya.(Sumber : Antara Jatim)

Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip



banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]

Flag Counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger