KRI Multatuli-561 sebagai kapal markas
Dalam rangka memelihara dan meningkatkan stabilitas keamanan di laut dan meningkatkan eksistensi serta kewibawaan TNI AL selaku penegak kedaulatan dan hukum di laut, Komando Ardama RI Kawasan Timur (Koarmatim) menggelar Operasi Trisila tahun 2009 di wilayah perairan Yurisdiksi Nasional khususnya kawasan Indonesia Timur.
Satuan Tugas Trisila tersebut melibatkan lima kapal perang, yaitu KRI Multatuli-561 sebagai kapal markas, KRI Keris-624, KRI Ajak-653, KRI Tjiptadi-881 dan KRI Lambung Mangkurat-874, serta satu pesawat Nomad dan satu helikopter.
Operasi yang akan berlangsung hingga bulan Mei 2009 itu, secara resmi dilepas oleh Pangarmatim Laksamana Muda TNI Lili Supramono dalam suatu upacara pelepasan di Dermaga Madura, Koarmatim, Ujung, Surabaya , Kamis (5/3).
Dalam amanatnya, Pangarmatim mengatakan bahwa pada masa mendatang ancamanan yang dihadapi sangat kompleks dan memicu timbulnya berbagai pelanggaran kedaulatan dan hukum di laut.
Penegakan kedaulatan dan hukum di wilayah perairan yurisdiksi nasional kawasan timur Indonesia, merupakan tanggung jawab Koarmatim bersama komponen aparatur Negara lainnya. Oleh karena itu, lanjut Pangarmatim, Operasi Trisila merupakan wujud nyata tanggung jawab Koarmatim dalam melaksanakan tugas pokok yang diamanahkan oleh Negara dan bangsa.
Selain melaksanakan operasi, Satuan Tugas Trisila juga melaksanakan latihan tempur laut untuk meningkatkan kesiapsiagaan unsur dan profesionalisme prajurit serta melaksanakan latihan manuver dalam rangka Sail Bunaken 2009.
Pangarmatim mengingatkan kepada seluruh prajuritnya dalam melaksanakan tugas agar dapat menindak tegas segala bentuk pelanggaran di laut sesuai dengan aturan yang berlaku, baik secara hukum nasional maupun internasional.(Sumber : Dispen TNI-AL)
Berita Terkait :
- 5 Kapal Perang Terlibat Operasi Trisila