“Dapat dibayangkan jika di Lanud Iswahjudi terdapat penerbangan sipil, yang tentunya masyarakat begitu bebas keluar masuk Lanud Iswahjudi yang tentunya dari aspek security dan intelegen sudah tidak memenuhi lagi Iswahjudi sebagai pangkalan induk dan pangkalan operasi TNI Angkatan Udara yang mengelola pesawat tempur".
Demikian dikatakan Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Fachri Adamy saat menerima kunjungan pemenang lomba twitter TNI AU dan militery aircraft photo spotting dalam rangkaian Bulan Dirgantara HUT ke-70 TNI Angkatan Udara di Lanud Iswahjudi Madiun, Sabtu (23/4).
Dikatakan, Lanud Iswahjudi sejak dahulu merupakan pangkalan induk pesawat-pesawat tempur, karena secara geografis sangat strategis posisinya. Penentuan tempat ini bukan ditentukan menurut perkiraan sesaat, tetapi merupakan pertimbangan yang demikian panjang, karena Lanud Iswahjudi untuk menjangkau Ibu Kota cukup dekat, ke timur juga cukup, maupun ke wilayah barat masih dapat terjangkau.
Di Iswahjudi di operasikan tiga skadron pesawat tempur yaitu Skadron 14 dengan pesawat F-5 Tiger, Skadron 15 dengan Pesawt T-50i Golden Eagle dan Skadron 3 dengan pesawat F-16 Fighting Falcon, juga Skadron Tehnik Pemeliharaan 042, serta tiga insub yaitu Depo 20 Avionik dan Depo 60 Persenjataan serta Satu Batalyon Paskhas.
Terkait isu pemindahan Lanud Iswahjudi ke Morotai, Danlanud Iswahjudi meluruskan pernyataan tersebut, bukan pemindahan akan tetapi penembangan sesuai dalam rencana strategis (renstra) TNI Angkatan Udara akan pengembangan kekuatan di Wilayah Timur salah satunya di Morotai termasuk wilayah perbatasan seperti Tarakan dan Natuna yang sudah di bangun fasilitasnya, ujar Danlanud.
“Kalau memindah dari Madiun ke Morotai tentu tidak, tetapi mengembangkan ya”, jelasnya.
Bila Iswahjudi di pindah ke Morotai, kalau ditinjau dari aspek militer apabila terjadi kontijensi di Jawa khususnya Ibu Kota, kekuatan terdekat untuk melindungi Jakarta sebagai ibu kota RI yang menjadi center of grafity tidak ada, karena dalam opersai militer yang pertama dihancurkan adalah center of grafity. Jadi Isawahjudi ini adalah Backbone untuk pengamanan ibu kota, tegas Danlanud.
Sumber : Dispen TNI-AU