Mainan baru tersebut termasuk alutsista yang akan digunakan kesatuan Arhanud angkatan darat. Salah satunya adalah sistem pertahanan rudal Mistral. Mistral sendiri termasuk rudal pertahanan jarak pendek atau titik. Selain TNI AD, kapal perang TNI AL terlihat sudah memakai lebih dahulu sebagai alat pertahanannya dengan jenis rudal yang sama, Mistral. Diponegoro Class mengunakan 4 unit rudal atau disebut sebagai Tetral, sedangkan Ahmad Yani Class menggunakan Simbad (2 unit).
Mistral dibuat dari negeri berlambang ayam, Perancis. Merupakan rudal yang cukup digemari beberapa negara. Mengutip wikipedia, sudah 27 negara sebagai pemakai rudal Mistral.
TNI AD pertama kali menampilkan Mistral ini pada acara alutsista TNI di Monas 2012. Rudal ini dipasang pada kendaraan Komodo. Pada acara itu rudal yang ditampilkan merupakan jenis Atlas dengan dua unit rudal yang siap tembak, dan jangkauannya termasuk terbatas sejauh 6 km, dan dikategorikan sebagai Shorad (short range air defence).
Manpads system merupakan portable, mudah digunakan dengan 2 awak, seorang membawa alat peluncur dan seorang lainnya sebagai pembawa peluru rudal. Sistem ini dapat ditembakan dalam waktu sekitar 1 menit. Dari ribuan unit yang ditembakkan, tercatat 95 % mengenai target. Atlas merupakan jenis portable dan menggunakan 2 unit rudal, sehingga mudah dipindah bila diperlukan.
Alat ini dapat digunakan siang dan malam hari untuk menjejak koordinat targetnya. Dan mampu mendeteksi 20 sasaran secara bersamaan. Jarak pendeteksi radar mencapai 30 km dengan elevansi ketinggian 50 derajat pada ketinggian 4500 m.
MCP pesanan TNI AD terlihat mengunakan platform kendaraan produk Jerman, Unimog. MCP jenis ini juga dipakai angkatan bersenjata Oman dan negara-negara NATO.
Perbedaannya tentunya rudal dengan sistem automatis mempunyai alat semacam radar untuk mempermudah personil menjejak target daripada manual. Belum jelas berapa unit yang akan diakuisisi dengan kendaraan Sherpa. Mengutip berita terdahulu, TNI AD memesan kurang lebih 60 unit kendaraan taktis dari Pindad. Kelebihan platform kendaraan Sherpa, sistem yang komputer automatis dan mempunyai 4 unit rudal siap tembak atau bisa disebut juga seperti tipe Tetral cara kerjanya.
Rencananya alutsista ini akan ditempatkan di Batalyon Arhanudri 1 Divif 1 Kostrad, Batalyon Arhanudri 2 Divif 2 Kostrad dan Batalyon Arhanudse 10 Kodam Jaya.
- Panjang : 1,86 meter
- Diameter : 90 mm
- Berat : 18,7 kg (termasuk 3 kg hulu ledak high explosive)
- Kecepatan luncur : 800 m/detik atau 2,6 Mach
- Jangkauan : efektif hingga 5,3 km
- Sistem pemandu : infra red
- Mekanisme peledakan : laser proximity atau impact triggered
- Mesin : solid rocket motor