Perang yang merenggut nyawa seorang tentara Israel terjadi semalam. Awalnya tentara Israel (IDF) terlibat baku tembak dengan sekitar 14 militan di Jalur Gaza. Selain menewaskan seorang tentara Israel para militan Jalur Gaza juga melukai dua tentara Israel lainnya.
Tentara Israel pertama yang tewas adalah Sersan Eitan Barak, 20 dari Herzliya. Pemerintah Israel pada Jumat (18/7/2014) memberikan penghargaan atas tewasnya Barak.
Penyebab tewasnya tentra Israel belum diketahui pasti. Namun ada laporan, IDF melakukan serangan bom yang gagal.
”Unit-unit (militer) berada di tempat yang telah ditentukan. Kami berharap gesekan yang signifikan dimulai setelah matahari terbit,” kata sumber militer Israel, seperti dikutip Jerussalem Post.
Meski seorang tentara Israel tewas, dalam pertempuran semalam sebanyak 14 militan Gaza juga tewas. ”Kami berfokus pada tiga upaya. Pertama melanjutkan serangan udara. Kedua adalah pengambilalihan target (di darat). Terakhir adalah mempersiapkan tahap berikutnya dari operasi ini,” imbuh sumber itu.
Invasi Israel dalam sepuluh hari terakhir di Jalur Gaza sudah menewaskan sekitar 259 warga Palestina. Mayoritas korban adalah warga sipil Palestina di Jalur Gaza.
Sejumlah saksi di Gaza mengatakan, Israel mengerahkan pesawat jet tempur, kapal perang dan artileri yang ditempatkan di sepanjang perbatasan Gaza sejak Kamis kemarin. Sasaran tempur Israel rata-rata diarahkan ke wilayah Gaza utara.
Juru bicara militer Israel Peter Lerner, mengkonfirmasi perang darat Israel di Gaza pagi ini. ”Tujuan militer ada dua,” katanya.
"Untuk menyerang Hamas sebagai organisasi teroris, sehingga mereka tidak memiliki motivasi untuk melanjutkan agresi ini terhadap Israel. Dan kedua untuk menyerang infrastruktur teroris, seperti roket dan terowongan yang mereka gunakan untuk menyerang dan menyerang Israel,” ujar Lerner.
Para pejabat Palestina mengatakan 19 warga Palestina tewas dalam pertempuran sengit semalam. Belasan korban terbaru itu menambah jumlah korban invasi Israel di Gaza menjadi 259, termasuk 39 anak. Lebih dari 1.900 warga Palestina lainnya terluka.
Sementara itu, berbicara kepada Al Jazeera, juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum mengatakan bahwa operasi darat Israel secara besar-besaran adalah bentuk kebodohan. ”Tentara Israel akan membayar mahal atas semua ini,” kesalnya.
Namun, Hamas menyatakan berbagai peralatan perang canggih Israel tidak membuat mereka takut. Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, justru meledek Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang dia sebut telah melakukan tindakan bodoh.
”(Perang Israel) ini tidak menakut-nakuti para pemimpin Hamas atau rakyat Palestina. Kami memperingatkan Netanyahu atas konsekuensi mengerikan seperti tindakan bodoh ini,” ujar Zuhri.
Juru bicara militer Israel Peter Lerner, mengkonfirmasi perang darat Israel di Gaza pagi ini. ”Tujuan militer ada dua,” katanya. Yakni, melumpuhkan para militan Hamas, dan menyerang infrastruktur yang dijadikan alat teror Hamas, seperti roket dan terowongan yang jadi basis serangan Hamas.
Berbicara kepada Al Jazeera, Diana Buttu, mantan penasihat hukum perundingan perdamaian Israel-Palestina, mengutuk agresi Israel. ”Saya pikir sudah saatnya bahwa Otoritas Palestina pergi dan menandatangani (naskah gugatan) di Mahkamah Pidana Internasional dan mulai mengisinya dengan tuduhan kejahatan perang yang dilakukan Israel. Ini bukan pertama kalinya terjadi," ujarnya.
”Mereka (Israel) seharusnya tidak diperbolehkan untuk berperilaku seperti mereka berada di atas hukum, dan memperlakukan orang Palestina seolah-olah di bawahnya,” katanya.(Sumber : Sindo)