BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia membutuhkan dana Rp 300 Miliar untuk pembuatan dua prototype-pesawat N219nya. PT DI berharap, pesawat dengan kapasitas 20 penumpang ini dapat terbang pada 2014 sesuai dengan amanah Perpres No 28/2008.
Menurut Direktur Teknik dan Pengembangan PT Di Dita Ardonni Jafri, kedua pesawat prototype ini akan digunakan untuk tes terbang dan tes statis di daratan. Pada tahap Preliminary Design, tes yang belum dilakukan hanya power on wind tunnel test. "Setelah itu kita akan mulai detail design dan memproduksi 2 prototype,"jelas Donni saat dihubungi Jurnal Nasional di Jaklarta, Minggu (12/2).
Donni menuturkan, wind tunnel test PT DI dibantu oleh Badan Pengembangan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) termasuk dari segi pendanaannya. Sedangkan pembiayaan dalam produksi 2 prototype yang akan dilakukan, PT DI berharap mendapat bantuan dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub)."Untuk prototype minimum Rp Miliar,"ujarnya.
Pesawat N219 adalah pesawat bermesin ganda yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan penerbangan perintis untuk menghubungkan wilayah-wilayah terpencil. Pesawat ini dinilai cocok dengan kondisi Indonesia yang memiliki banyak bandara kecil karena mampu mendarat dan lepas landas dalam area terbatas yaitu 600 meter dengan stabilitas tinggi.(Sumber : Jurnas)