Jakarta - Pro dan kontra rencana pembelian Tank Leopard masih bergulir. Bahkan, terus dibahas di Belanda sebagai pihak yang akan menjual armada tempur tersebut.
Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin mengatakan, atas perdebatan rencana ini beberapa waktu lalu, Indonesia kedatangan salah seorang perwakilan dari parlemen Belanda dari Partai Groenlink bernama Mariko Peters.
Partai tersebut merupakan partai perwakilan parlemen yang mendukung penolakan rencana penjualan Tank Leopard ke Indonesia.
"Menurut dia (Mariko Peters) kalau nanti Pemerintah Belanda tetap memaksa menjualnya, maka akan ada mosi dari parlemen yang bisa saja akan membuat pemerintah di sana jatuh," ujar TB Hasanuddin di Gedung DPR, Kamis (9/2/2012).
Dalam pertemuan itu, lanjut dia, perwakilan parlemen Belanda juga menjelaskan bahwa penolakan rencana penjualan tersebut memiliki dasar tersendiri. Selain karena kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang dianggap tak bisa ditoleransi, alasan mahalnya biaya perawatan tank juga menjadi pertimbangan dari parlemen Belanda.
"Oposisi Belanda menilai Tank Leopard sendiri di Belanda dianggap pemborosan dan tak sesuai dengan strategi perang modern," ungkapnya.
TB mengaku tak mengetahui mengapa alasan kedua menjadi pertimbangan yang masuk dalam penolakan penjualan Tank Leopard. Sebab, jika rencana pembelian itu berhasil, yang akan melakukan pemborosan adalah pihak Indonesia bukan Belanda.
"Saya tidak tahu, karena konon Pemerintah Belanda sedang melobi anggota parlemen Belanda dan tidak mustahil parlemen Belanda akan melobi DPR, tapi kita menolak itu, tidak ada lobi-lobi," tambahnya.(Sumber : Inilah)