Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono dan Wapres Boediono serta Ibu Herawati Boediono menghadiri peringatan HUT ke-66 TNI, di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/10) pagi. Presiden bertindak sebagai inspektur upcara peringatan yang bertemakan 'Dengan Keterpaduan dan Profesionalisme, TNI Bersama Komponen Bangsa Siap Menjaga dan Menegakan Kedaulatan serta Keutuhan NKRI' ini.
Dalam amanatnya, Presiden SBY menginstruksikan kepada TNI agar terus meningatkan profesionalisme dan keterpaduan antarmatra, sesuai dengan doktrin Tri Dharma Eka Karma. "TNI harus menghadapi tantangan faktual, antara lain pengamanan Selat Malaka, penanganan terorisme dan separatisme, pelanggaran wilayah perbatasan hingga penanganan bencana alam," kata Presiden SBY.
Kepala Negara juga merasa TNI perlu meningkatkan kerja sama dengan bangsa lain untuk mengatasi tantangan yang bersifat potensial, seperti pemanasan global, pencemaran lingkungan, penyakit pandemik, cyber crime hingga potensi agresi militer asing.
Kepada Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Presiden menginstruksikan agar pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang semakin modern perlu disertai dengan pengembangan doktrin dan organisasi TNI. "Pada saat yang sama dituntut pula adanya kesiapan sumberdaya manusia yang selaras dengan perkembangan teknologi dan peperangan abad modern ke-21," Presiden SBY menegaskan.
SBY juga menginstruksikan untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi yang baik dengan jajaran Polri dan intelijen dalam ikut menanggulangi aksi terorisme dan gangguan keamanan dalam negeri.
Di awal amanatnya, Presiden mengucapkan selamat hari ulang tahun ke-66 kepada segenap prajurit dan pegawai negeri sipil serta keluarga besar TNI di manapun bertugas. Presiden juga menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada prajurit TNI yang telah dan sedang melaksanakan tugas menjaga kedaulatan negara, di perbatasan dan pulau-pulau terdepan, serta tugas misi perdamaian di berbagai belahan dunia.
Secara khusus, Presiden menyampaikan penghargaan atas sukses operasi militer dalam membebaskan kapal dan warga negara Indonesia yang disandera oleh perompak Somalia. "Termasuk kesiapan melakukan operasi lanjutan jika diperlukan, demi kehormatan dan nama baik negara kita. Kita semua berharap, ke depan TNI dapat terus meningkatkan pengabdianya dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan amanat konstitusi," Presiden SBY menambahkan.
Akhir tahun ini, Peace Keeping Center di kawasan Shanti Dhrma, Bogor, Jawa Barat, mulai beroperasi. Kawasan ini rencananya akan dijadikan sebagai sarana pendidikan dan latihan bersama dalam operasi pemeliharaan perdamaian, penanggulangan bencana dan terorisme, serta pangkalan untuk satuan tempur mekanis. Presiden berharap TNI dapat memanfaatkan fasilitas yang juga menjadi bagian Indonesia Peace Keeping Center ini secara maksmimal.
Hadir dalam upacara peirngatan HUT ke-66 TNI ini Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Soeparno, dan Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Imam Sufaat. Bertindak sebagai komandan upacara adalah Kolonel (Pnb) Sugiharti Prapto.
Dalam kesempatan ini, Presiden menyematkan tanda kehormatan kepada Kolonel (Czi) Satrio Medi Sampurno, Kapten (Kal) Iryanto, Serma (Mar) Edi Utomo atas pengabdian mereka melalui Keppres Nomor 13-16/tk/2011. Acara dimeriahkan dengan demonstrasi fly pass pesawat Sukhoi, tarian Papua, dan beladiri militer Yong Moodo. Kepala Negara menandatangani sampul hari pertama perangko seri TNI.
Turut hadir pimpinan lembaga tinggi negara, menteri-menteri KIB II, dan duta besar negara sahabat.(Sumber : Presiden.go.id)
Modernisasi Alutsista Harus Disertai Pengembangan Doktrin TNI
Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Kamis, 06 Oktober 2011
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.