Ardava.com


Home » » Kemhan : Pengadaan Alutsista (Kapal Selam) Dengan Pertimbangan Politis Tanpa Syarat Penggunaan

Kemhan : Pengadaan Alutsista (Kapal Selam) Dengan Pertimbangan Politis Tanpa Syarat Penggunaan

Written By http://arsipardava.blogspot.com/ on Minggu, 11 September 2011



Kerjasama Pertahanan RI - Korea Selatan
JAKARTA - Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro (kiri) bersama Menhan Korea Selatan General (ret.) Kim Kwan-Jin (kanan) menyaksikan penandatangan kerjasama pertahanan RI-Korea Selatan oleh Ditjen Potkan Pos Hutabarat (kedua kiri) dan Ditjen Force Policy Bereu Lee Young Dae (kedua kanan) di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (9/9). Kementerian RI dan Korea Selatan akan mengadakan kerjasama "joint production" antar kedua negara untuk memproduksi pesawat tempur jenis KF-X/IF-X. FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma/ss/pd/11


Jakarta - Indonesia memerlukan tambahan kapal selam untuk memperkuat patroli pengamanan wilayah teritorial laut.

Kementerian Pertahanan saat ini sedang menyiapkan perencanaan strategi bagi penambahan armada kapal selam itu termasuk di negara mana akan dibuat. "Kami sudah evaluasi teknisnya, menyesuaikan keinginan penggunannya yaitu TNI Angkatan Laut dan dan Kementerian Pertahanan," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Pertama TNI Leonardi usai menghadiri Seminar Pertahanan "Saling Membangun Kerja Sama Industri Pertahanan" di Jakarta, Jumat (9/9).

Leonardi menambahkan, selain masalah teknis, yang tidak kalah penting adalah mengenai pembiayaan bagi pengadaan kapal selam tadi. Ia juga mengingatkan sisi politis yang bakal ditimbulkan dari pengadaan kapal selam ini. "Embargo harus dijadikan pelajaran. Kemhan sebagai pengambil kebijakan saat pengadaan alutsista harus mengedepankan pengadaan itu dengan pertimbangan politis tanpa syarat penggunaan," katanya.

Menurutnya, dalam pengadaan kapal selam itu, pengunaannya harus sesuai dengan apa yang diinginkan tanpa ada tekanan politik. "Politik, anggaran, suku cadang jadi pertimbangan. Kemungkinan-kemungkinan negara mana saja untuk mengawali kemungkinan dari negara-negara yang bersangkutan," tegasnya.

Sedangkan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno ketika menghadiri peletakan batu pertama pembangunan gedung Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah di Surabaya, hari ini menjelaskan, pada tahap pertama pembangunan kekuatan alat utama sistem persenjataan, pihaknya mengajukan pengadaan sebesar US$5 miliar, salah satunya pengadaan tiga kapal selam yang selesai pada 2014 mendatang. "Prioritas pertama kapal selam dan helikopter untuk memperkuat kekuatan kita di laut," katanya. Alutsista laut lainnya yang bakal dibeli selain kapal selam adalah kapal perusak dan helikopter antikapal selam.(Sumber : Jurnas)

Share this article :

Historia


Teknologi


Latihan


Arsip



banner ads banner ads

Translate


English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts


Pendidikan Pasukan Katak TNI-AL. "KOPASKA - Disegani, Dikagumi, Dihormati - Pasukan Elit Indonesia"[By CNN Indonesia]

Flag Counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Arsip Ardava - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger